Warga Hong Kong Bakal Unjuk Rasa Lagi, Carrie Lam Mundur?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 10 Juli 2019 14:09 WIB

Puluhan ribu demonstran di Hong Kong melakukan aksi protes di tempat-tempat pariwisata untuk mendapat dukungan dari turis. Sumber: REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Hong Kong – Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, mendapat tekanan berlanjut dari warga yang menolak legislasi ekstradisi.

Baca juga: Cina Dukung Hong Kong Soal RUU Ekstradisi

Sekelompok warga bakal menggelar unjuk rasa di desa New Territories, yang terletak dekat perbatasan Cina pada Sabtu pekan ini.

Ini membuat sejumlah pihak memperkirakan Carrie Lam tidak akan bertahan lebih lama menjabat.

Advertising
Advertising

Ditanya soal ini, Lam menjawab,”Saya masih memiliki semangat dan tanggung jawab untuk melayani rakyat Hong Kong,” kata Lam seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu, 10 Juli 2019.

Analis menilai pernyataan Lam itu sebagai tanda dia siap menyerahkan jabatannya kepada Beijing untuk ditunjuk pengganti. Namun, Beijing baru akan menggantinya pada saat yang dinilai tepat.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

“Ini lebih kompleks daripada yang dianggap orang-orang biasa. Anda tidak bisa berhenti kapan saja jika terkait urusan dengan Beijing,” kata Sonny Lo, seorang analis politik.

Para pemimpin di Beijing harus mempertimbangkan urusan domestik dan regional soal penggantian pejabat.

Dua hal yang harus dipertimbangkan adalah kebebasan Hong Kong dan insting Partai Komunis Cina untuk bersikap otoriter.

Saat diserahkan kembali pada 1997, Inggris mencapai kesepakatan dengan Cina soal sistem satu negara dua sistem. Ini berarti Hong Kong menganut Sistem Demokrasi dan Cina berbasis komunisme. Inggris sempat mengelola Hong Kong selama 99 tahun.

Baca juga: Empat Organisasi Jurnalis Tolak RUU Ekstradisi Hong Kong

Menurut Ming Sing, seorang associate professor di Hong Kong University of Science and Technology, Beijing tidak akan melepas Lam dalam waktu dekat.

“Jika dia mundur sekarang, jika Beijing memintanya mundur, maka itu akan mengirim pesan sangat kuat kepada warga Hong Kong dan dunia internasional bahwa Cina yang menganut sistem satu parti dan negara otoriter terbesar di dunia bisa mundur karena tekanan publik,” kata dia.

Menurut anggota parlemen Hong Kong, Fernando Cheung, seperti dilansir Reuters, Carrie Lam telah menjadi bebek jinak pasca unjuk rasa besar sehingga tidak bisa menyelesaikan masa jabatannya.

Baca juga: Konglomerat Hong Kong Pindahkan Uang karena RUU Ekstradisi

“Bagaimana pemerintah dan kepala eksekutif Hong Kong menangani protes publik juga bisa membuat banyak orang menyadari bahwa tanpa demokrasi sejati tidak ada harapan akan pemerintah yang bertanggung jawab,” kata dia.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

15 jam lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

20 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

2 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

2 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

4 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

5 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

5 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

6 hari lalu

Lokasi Patung Kuda Arjuna Wijaya Jakarta Kerap Jadi Pusat Unjuk Rasa, Begini Sejarah Pendiriannya

Patung Kuda Arjuna Wijaya di Jalan Medan Merdeka Jakarta kerap jadi sentral unjuk rasa. Terakhir demo pendukung 01 dan 02 terhadap sengketa pilpres.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

8 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

8 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya