Erdogan Sebut Ada Suap untuk Tutup Kasus Khashoggi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 1 Juli 2019 12:35 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu Presiden RI Joko Widodo di sela KTT G20, di Osaka, Jepang, 28-29 Juni 2019.[Biro Pers dan Media Presiden RI]

TEMPO.CO, Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan sejumlah orang berusaha menyuap uang berjumlah besar untuk menutup berita pembunuhan kolumnis Washington Post asal Arab Saudi yaitu Jamal Khashoggi.

Baca juga: Kasus Jamal Khashoggi, PBB Minta Mohammed bin Salman Diselidiki

“Erdogan juga meminta agar Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman harus mengungkap para pembunuh kolumnis Washington Post ini,” begitu dilansir Reuters mengutip siara stasiun televisi NTV pada Senin, 1 Juli 2019.

Erdogan mengatakan sejumlah informasi terkait pembunuhan Khashoggi masih belum terungkap.

Advertising
Advertising

Baca juga: PBB Desak MBS Diselidiki atas Pembunuhan Jamal Khashoggi

Erdogan, yang berbicara di sela-sela pertemuan puncak G-20, mengatakan tim beranggotakan 15 orang dan tiba di Istanbul sebelum pembunuhan terjadi adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas kejahatan itu.

“Tidak perlu mencari pelakunya ke tempat lain,” kata Erdogan sambil meminta agar para pembunuh, yang dikirim Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi, diadili di Turki sebagai tempat kejadian perkara.

Mohammed Bin Salman dan sejumlah pembantu utamanya diduga mengetahui dan terlibat dalam perencanaan pembunuhan , yang terjadi pada 2 Oktober 2019. Khashoggi dibunuh karena dianggap kritis terhadap kebijakan MBS, panggilan putera mahkota.

Video: Kepala HAM PBB: Kasus Jamal Khashoggi Kejahatan Kurang Ajar

Khashoggi, misalnya, disebut mengetahui rencana MBS untuk mengembangkan teknologi nuklir untuk mengimbangi Iran. MBS berusaha memintanya untuk kembali ke Saudi namun ditolak.

Selama ini, pemerintah Arab Saudi membantah mengetahui rencana pembunuhan ini. Pemerintah menyalahkan kasus ini kepada tim intelijen Saudi, yang menginterogasi Khashoggi secara berlebihan sehingga mengakibatkan kematian.

Wartawan asal Arab Saudi, Jamal Khashoggi, menjadi salah satu wartawan yang dimasukkan ke dalam daftar “Person of the Year”atau “Tokoh Tahun Ini” oleh Majalah Time pada 11 Desember 2018. Jamal Khashoggi, yang dikenal sebagai pengecam Putra Mahkota Saudi Muhammad bin Salman, dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada tanggal 2 Oktober lalu. Courtesy Time Magazine/Handout via REUTERS

Pemerintah Arab Saudi lalu mencopot Deputi Direktorat Intelijen Umum, Mayor Jenderal Ahmed Al-Assiri, dan menjadikannya tersangka dalam kasus ini. Ada sepuluh orang lainnya yang juga menjadi tersangka.

Baca juga: Detik-detik Pembunuhan Jamal Khashoggi Menurut Investigasi PBB

Namun, salah satu penasehat putra mahkota yaitu Saudi Al Qahtani, yang diduga kuat terlibat langsung mengarahkan pembunuhan itu belum ditangkap atau dijadikan tersangka.

Temuan tim investigasi PBB pimpinan Agnes Callamard, seperti dilansir Reuters, menemukan adanya indikasi kuat keterlibatan negara dalam proses pembunuhan ini.

Callamard mendesak PBB membentuk tim investigasi kriminal untuk mengungkap kasus Khashoggi ini dan mengadili para pelaku pembunuhan itu.

Berita terkait

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

4 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

5 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

12 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

25 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

28 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

31 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

39 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

44 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

45 hari lalu

Kenapa Erdogan Kalah Telak Di Pemilu Turki?

Para analis menilai penyebab Erdogan dan partainya bisa kalah karena faktor tekanan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

46 hari lalu

Kalahkan Erdogan, Ini Profil Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu yang Bekas Pedagang Bakso

Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu disebut sebagai pesaing kuat Erdogan di masa depan. Siapa dia?

Baca Selengkapnya