Buruh Migran Indonesia Diimbau Hindari Titik Demo Hong Kong

Sabtu, 15 Juni 2019 17:07 WIB

Ribuan warga menggelar aksi di Hong Kong, Cina, 12 Juni 2019. Pada hari ketiga demo menolak RUU Ekstradisi, para demonstran memblokir jalan-jalan ke arah gedung parlemen di Hong Kong. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Serikat buruh di Hong Kong mengimbau WNI, khususnya buruh migran Indonesia, untuk tidak berlibur ke beberapa titik lokasi menyusul rencana demonstrasi besar menolak RUU Ekstradisi.

Pada 9 Juni lalu, lebih dari satu juta orang turun ke jalan dalam pawai damai menentang RUU Ekstradisi, sekitar satu dari tujuh populasi Hong Kong, dan rencananya aksi besar akan kembali digelar pada hari Minggu, menurut laporan CNN, 15 Juni 2019.

Menurut Ketua Indonesian Migrant Workers Union (IMWU) Sringatin, situasi pada Sabtu sudah kondusif, namun ada rencana aksi besar pada Ahad, 16 Juni 2019.

Baca juga: Migrant Care Khawatir RUU Ekstradisi Hong Kong Berimbas ke Buruh

"Sebagai buruh migran kita hanya mengimbau pada teman-teman untuk tidak libur di daerah Causeway Bay khususnya Victoria Park, Wanchai, Central, khususnya Minggu ini, mengingat akan ada aksi lebih besar pada Minggu besok," kata Sringatin kepada Tempo melalui pesan WhatsApp.

Advertising
Advertising

Sementara Ketua International Migrants Alliance Eni Lestari juga mengkonfirmasi rencana aksi besar pada Ahad.

"Besok aksi besar lagi dari Victoria Park ke Central Government Office," kata Eni Lestari.

Baca juga: Unjuk Rasa Besar-besaran, Hong Kong Tutup Kantor Pemerintahan

Ketua IMWU Sringatin mengatakan semua elemen masyarakat Hong Kong akan ikut aksi pada Ahad, termasuk Konfederasi Serikat Buruh Hong Kong yang akan melakukan aksi mogok.

"Kelompok agama dari Komunitas Katolik Indonesia Hong Kong (KKIHK) akan menggelar doa untuk mendukung masyarakat Hong Kong," tambah Sringatin.

Warga membersihkan sampah yang tersisa dari demo menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Cina, 13 Juni 2019. REUTERS/Thomas Peter

Sirangit menyampaikan bahwa Indonesian Migrant Workers Union mendukung penolakan RUU Ekstradisi.

"Kami mendukung penolakan UU ekstradisi Karena itu salah satu bentuk represitas politik terhadap semua orang yg berada di Hong Kong," tegas ketua IMWU.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

Ketika ditanya sampai kapan aksi digelar, Ketua International Migrants Alliance Eni Lestari menyampaikan kemungkinan rencana aksi berlangsung hingga 1 Juli. Namun IMWU belum memastikan aksi akan berlanjut hingga 1 Juli.

"Kalau info itu belum pasti, tapi akan ada aksi susulan dalam beberapa hari ke depan. Tanggalnya belum ada kepastian," tutur Sringatin.

Sementara itu CNN melaporkan pada Sabtu, Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam telah menunda pembahasan RUU Ekstradisi dan debat putaran kedua yang rencananya digelar bulan ini akan dibatalkan.

Baca juga: Hong Kong Tunda Pembahasan RUU Ekstradisi ke Cina

Lam mengatakan tidak menentukan apakah pembahasan RUU akan dilanjutkan, namun dia mengisyaratkan RUU Ekstradisi tidak akan lolos tahun ini.

Pengumuman Lam muncul setelah bentrokan antara polisi dan pengunjukrasa pada hari Rabu, setelah puluhan ribu orang yang mayoritas pemuda, mengepung markas besar pemerintah kota, memaksa para legislator Hong Kong untuk menunda perdebatan mengenai RUU Ekstradisi.

Berita terkait

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

2 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

10 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

10 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya