Mahathir Diminta Tetapkan Waktu Transisi PM kepada Anwar Ibrahim
Jumat, 14 Juni 2019 15:21 WIB
TEMPO.CO, Petaling Jaya – Perdana Menteri Mahathir Mohamad diminta menetapkan waktu penyerahan jabatannya kepada Anwar Ibrahim, yang merupakan presiden Partai Kedaulatan Rakyat.
Baca juga: Mahathir Bakal Dikudeta? Anwar Ibrahim Menampik
Anwar merupakan calon pengganti Mahathir yang telah disepakati dalam koalisi pendukung Mahathir yaitu Pakatan Harapan. PKR dan Partai Pribumi Bersatu Malaysia, besutan Mahathir, tergabung di dalam koalisi Pakatan Harapan.
Desakan ini datang dari kelompok Otai Reformasi, yang dikenal sebagai pendukung loyal Anwar. Ketua Otai, Idris Ahmad, mengatakan saat ini terjadi ketidak-jelasan rencana penyerahan jabatan PM kepada Anwar.
Baca juga: Aset Anwar Ibrahim Senilai Rp 37 Miliar, Mahathir Rp 112 Miliar
Ini menimbulkan rasa ketidakpercayaan kepada Mahathir bahwa dia akan mundur dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Anwar.
“Mahathir sebaiknya menetapkan tanggap kapan dia berencana menyerahkan posisi PM kepada Anwar,” kata Idris seperti dilansir The Star pada Jumat, 14 Juni 2019.
Baca juga: Ini Klarifikasi Wan Azizah Soal Anwar Ibrahim Gantikan Mahathir
Idris mengatakan ada ketidak-jelasan transisi kekuasaan saat ini. “Ini menjadi polemik diantara rakyat dan berdampak kepada investor asing,” kata dia.
Mahathir, 93 tahun, belum menetapkan tanggal pasti transisi kekuasaan PM kepada Anwar, yang pernah menjadi Deputi PM saat Mahathir menjabat PM pada era 90an.
Baca juga: Anwar Ibrahim Minta Mahathir Klarifikasi Soal Ketua KPK Malaysia
Mahathir dan Anwar pecah kongsi akibat perbedaan kebijakan pengelolaan ekonomi dan kasus skandal sodomi yang menerpa Anwar.
Pada Februari 2019, Anwar mengatakan dia berharap dalam dua tahun ini akan menjadi PM. Namun, dia juga mengatakan Mahathir harus diberikan ruang yang cukup untuk memerintah di tengah situasi negara yang sulit.
Baca juga: Mahathir Tanggapi Anwar Ibrahim Soal Ketua KPK Malaysia
Idris mengatakan akan lebih baik jika Mahathir mengundurkan diri secepatnya. “Tapi tidak apa-apa jika kita memberi mereka waktu mengenai cara mengalihkan posisinya kepada Anwar,” kata dia.
Idris mengatakan kelompok Otai akan bergerak jika posisi PM berikutnya tidak diberikan Mahathir kepada Anwar. “Konsesusnya, PM kedelapan adalah Anwar. Setelah itu tidak masalah. Itu adalah kesepakatannya,” kata dia.