Kegiatan Bisnis dan Perbankan Hong Kong Pulih Pasca Demo Besar

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 14 Juni 2019 12:58 WIB

Tiga pria memungut sampah yang tersisa dari demo menolak RUU Ekstradisi di Hong Kong, Cina, 13 Juni 2019. Demo menolak RUU Ekstradisi yang diikuti ribuan massa menyisakan tumpukan sampah di sejumlah jalan raya. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Hong Kong – Kegiatan perbankan di Hong Kong kembali pulih pada Jumat, 14 Juni 2019 pasca terjadinya bentrok fisik dalam unjuk rasa menolak RUU Ekstradisi, yang dinilai melanggar HAM dan asas demokrasi.

Baca juga: 5 Poin Menarik Soal Kontroversi RUU Ekstradisi Hong Kong

Para pengunjuk rasa diperkirakan bakal menggelar aksi kembali pada akhir pekan ini untuk menolak ketentuan ekstradisi tersangka kriminal bisa diekstradisi ke Cina. Ini menimbulkan kekhawatiran publik Hong Kong akan proses hukum di Cina yang tidak transparan dan kurang menghargai HAM.

Advertising
Advertising

“Kantor cabang HSBC dan Standard Chartered Bank kembali beroperasi, yang sebelumnya ditutup karena terletak dekat lokasi unjuk rasa,” begitu dilansir Channel News Asia pada Jumat, 14 Juni 2019. “Kegiatan bisnis kembali pulih dan para pengguna transportasi berlalu lalang.”

Baca juga: Inggris Minta Hong Kong Dengarkan Aspirasi Publik Soal Ekstradisi

Sumber di pemerintahan Hong Kong dan parlemen mengatakan mereka bersedia mengundurkan waktu pembahasan RUU Ekstradisi pasca terjadinya bentrok fisik pada Rabu kemarin.

Awalnya, ada rencana untuk mengesahkan RUU kontroversial itu pada 20 Juni 2019. Namun, pasca bentrokan kemarin, sejumlah anggota parlemen dan pejabat pemerintah menilai semua pihak perlu menurunkan suhu politik.

Baca juga: Unjuk Rasa Menolak RUU Ekstradisi Hong Kong Digelar di Sydney

RUU Ekstradisi ini merupakan amandemen dari UU Ekstradisi dan mengatur ketentuan ekstradisi dengan negara yang tidak memiliki kerja sama ekstradisi dengan Hong Kong. Ini termasuk Cina.

Baca juga: Media Cina Tuding Barat Dukung Unjuk Rasa Hong Kong

Aturan itu mengatakan penduduk Hong Kong, orang asing dan warga negara Cina yang tinggal atau sedang melakukan perjalanan ke Hong Kong bisa terkena aturan ekstradisi ini. Banyak pihak khawatir ketentuan ini bisa merugikan citra Hong Kong yang dikenal demokratis, plural dan pusat bisnis dan keuangan internasional.

Berita terkait

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 jam lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

1 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

2 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

2 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

2 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

2 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya