Turis Australia Lapor Pasca Ledakan Bom di Sri Lanka

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 22 April 2019 10:05 WIB

Anggota militer Sri Lanka berjaga-jaga di depan Gereja St Sebastian setelah diserang teror bom di Negombo, Sri Lanka, 21 April 2019. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Kolombo – Sepasang turis asal Brisbane, Australia, sedang berbulan madu di Sri Lanka saat terjadi peristiwa serangan bom, yang menyasar hotel dan gereja.

Baca:

Pasangan Steve dan Amanda Brown berusaha memberi tahu keberadaan mereka lewat layanan internet ke pemerintah Australia pasca teror bom di Sri Lanka.

“Tapi upaya ini terhambat karena koneksi internet yang buruk,” kata Peta Gannon, yang merupakan sahabat pasangan itu, seperti dilansir News pada Ahad, 21 April 2019.

Advertising
Advertising

Baca:

Pasangan ini awalnya berencana untuk melakukan perjalananke Kandy namun merasa khawatir tidak akan diizinkan oleh otoritas menyusul terjadinya serangan bom itu.

“Keduanya suka dengan orang-orang di sana. Mereka merasa apa yang terjadi sangat buruk,” kata Gannon.

Sepasang turis asal Australia, Megan Anderson dan suaminya, sedang menginap di Galle Face Hotel di ibu kota Kolombo saat teror bom di Sri Lanka terjadi.

Baca:

“Semua orang Australia merasa agak takut jadinya,” kata dia seperti dilansir Daily Telegraph. Megan mengatakan dia sempat bertemu dengan seorang turis asal Australia, yang baru kembali ke hotel pasca ledakan bom. “Masih belum ada informasi baru dari pejabat Australia dan itu sudah tiga jam pasca kejadian,” kata dia.

Megan mengatakan dia dan suami tetap tinggal di dalam hotel dan menjauhi bagian depan gedung. Bunyi ledakan bom itu, menurut dia, terdengar oleh beberapa tamu hotel asal Australia, yang membuat mereka menjadi merasa khawatir.

Megan mengatakan dia menduga ada turis asal Australia di tiga hotel yang menjadi sasaran serangan bom. Ketiga hotel itu adalah Cinnamon Grand, Shangri La, dan Kingsbury. Dia mengaku akan kembali pulang ke Australia pada malam hari pasca peristiwa ini.

Baca:

Selain hotel, seperti dilansir Sputnik News, serangan bom itu juga menyasar tiga geraja yaitu Gereja St Anthony di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo dan Gereja Zion di Batticaloa.

Otoritas mengatakan serangan bom ini telah menewaskan sedikitnya 215 orang dengan 450 orang terluka. Dua dari delapan ledakan bom merupakan bom bunuh diri.

Pemerintah Sri Lanka mengumumkan telah menangkap 13 orang yang diduga terlibat dalam serangan ini. Semua yang ditahan merupakan warga lokal. Otoritas keamanan masih menyelidiki kemungkinan adanya kaitan pelaku dengan kelompok di luar negeri.

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

3 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

6 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

6 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

6 hari lalu

4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.

Baca Selengkapnya

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

7 hari lalu

Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.

Baca Selengkapnya

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

7 hari lalu

Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne

Baca Selengkapnya

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

7 hari lalu

Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.

Baca Selengkapnya

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

7 hari lalu

Australia-Indonesia Kerja Sama Bidang Iklim, Energi Terbarukan dan Infrastruktur

Australia lewat pendanaan campuran mengucurkan investasi transisi net zero di Indonesia melalui program KINETIK

Baca Selengkapnya