TEMPO.CO, Jakarta - Ledakan lain dilaporkan terjadi di sebuah rumah di Mahawila Gardens, Dematagoda, menyusul tujuh ledakan sebelumnya dalam teror bom yang mengguncang Sri Lanka sejak Minggu pagi.
Dikutip dari CNN, 21 April 2019, saksi mata bernama Asela Waidyalankara mengatakan, dia mendengar ledakan ketujuh setelah sebelumnya menyaksikan ledakan di hotel di depan kebun binatang Dehilawa. Dia kemudian melihat dua helikopter terbang melintasi lokasi ledakan disusul sirene ambulans dan mobil pemadam.
Baca: Pemerintah Indonesia Kecam Teror Bom Paskah di Sri Lanka
Dua orang dilaporkan tewas dalam ledakan ketujuh ini. Dua ledakan baru ini terjadi setelah enam ledakan di tiga gereja dan tiga hotel pada Minggu pagi.
Menurut Straits Times, juru bicara kepolisian Sri Lanka, Ruwan Gunasekera mengatakan, ledakan ke tujuh terjadi di sebuah hotel di selatan Kolombo, Dehiwala, dan ledakan kedelapan terjadi di Orugodawatta di utara ibu kota. Namun polisi tidak memberikan keterangan apa yang ditargetkan.
Sejumlah patung hancur akibat ledakan bom di Gereja St Anthony, Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019. Ledakan bom terjadi persis saat umat Kristen sedang merayakan paskah. REUTERS
Dilaporkan 189 orang tewas dan lebih dari 400 lainnya luka ketika tiga gereja di Sri Lanka dan tiga hotel diguncang oleh serangkaian ledakan, kata sumber kepolisian dan rumah sakit.
Baca: Teror Bom di Sri Lanka, Korban Jiwa Bertambah Nyaris 200 Orang
Kementerian pertahanan Sri Lanka telah memerintahkan jam malam yang dimulai pada Minggu pukul 6 sore waktu setempat hingga pukul 06.00 pagi.
Pejabat pemerintah Sri Lanka juga mengatakan akses ke jaringan media sosial utama dan layanan pengiriman pesan, termasuk Facebook dan WhatsApp, telah ditutup untuk mencegah kesalahan informasi dan rumor.