Pelaku Teror di Selandia Baru Menyusun Plot di Dunedin?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 23 Maret 2019 09:01 WIB

Ini adalah rumah yang disewa pelaku serangan teror di Selandia Baru, Brenton Harrison Tarrant. Rumah ini terletak di Kota Dunedin, yang berjarak sekitar 337 kilometer dari Kota Christchurch, yang menjadi lokasi dari sasarannya yaitu masjid Al Noor dan masjid Linwood. SMH

TEMPO.CO, Dunedin – Saat mulai menempati rumah berwarna biru muda di Kota Dunedin pada 2017, tersangka serangan teror di Selandia Baru, Brenton Harrison Tarrant, mengatakan kepada tetangganya bahwa dia ingin menetap setelah berkeliling dunia.

Baca:

Mucaad Ibrahim, Korban Termuda Teror di Selandia Baru, Dimakamkan

Advertising
Advertising

Tarrant, 28 tahun, mengaku kota sunyi, yang dikelilingi bukit dan memiliki sebuah pelabuhan kecil di sebelah selatan Selandia Baru, ini menarik baginya untuk tempat tinggal.

“Dia anehnya sangat pendiam,” kata Brooke, seorang tetangga perempuan seperti dilansir SMH pada Jumat, 22 Maret 2019.

Brooke, yang meminta agar hanya nama depannya saja yang diungkap untuk melindungi privasinya, mengatakan,”Tidak ada suara musik, tidak ada apapun. Tidak pernah ada yang datang. Dia selalu sendiri.”

Baca:

Namun, Tarrant tampaknya sedang merencanakan aksi terorisme di Kota Christchurch, yang berjarak sekitar 337 kilometer, dibalik dinding rumahnya.

PM Jacinda Ardern mengunjungi keluarga korban serangan teror di Selandia Baru pada Senin, 17 Maret 2019 di Kota Christchurch. Meaww

Dia kerap berlatih menembak di sebuah klub menembak yang terletak di sebuah hutan di sebelah selatan kota kecil dengan penduduk sekitar 127 ribu orang ini. Saat berlatih di gymasium, dia terlihat berlatih angkat berat higga 199 kilogram.

Lokasi gym tempatnya berlatih, entah karena pilihan atau kebetulan, berdekatan dengan sebuah tempat penampungan anak Muslim atau daycare di seberang jalan.

Baca:

Saat ini, para penyidik sedang menjalin potongan informasi yang bisa menjelaskan aksi penembakan massal Tarrant, yang menewaskan 50 orang jamaah salat Jumat di dua masjid di Kota Christchurch yaitu masjid Al Noor dan masjid Linwood.

Petugas penegak hukum yang terlibat dalam pengusutan kasus ini berasal dari banyak negara yang pernah diknjungi Tarrant seperti Turki, Bulgaria, Australia, hingga Inggris.

tPelaku serangan teror di Selandia Baru, Brenton Harrison Tarrant, 28 tahun, menggunakan senapan semiotomatis untuk menembaki jamaah dua masjid di Kota Christchurch pada Jumat, 15 Maret 2019. 50 orang tewan dan 48 orang terluka. Heavy

“Ini untuk membangun gambaran untuh mengenai orang yang akan kita adili,” kata Mike Bush, Komisioner Polisi Selandia Baru.

Baca:

Menurut Michael Woodhouse, yang merupakan anggota parlemen, terungkapnya pelaku kejahatan ini mengejutkan bagi warga Dunedin. “Dia ternyata bersembunyi di depan mata,” kata Woodhouse mengenai pelaku serangan teror di Selandia Baru.

Berita terkait

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

50 hari lalu

Peringatan 5 Tahun Penembakan Christchurch, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Kunjungi Masjid Istiqlal

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters singgah ke Masjid Istiqlal di Jakarta untuk memperingati lima tahun tragedi Christchurch.

Baca Selengkapnya

Pembunuh 51 Jemaah Masjid Christchurch Ajukan Banding

8 November 2022

Pembunuh 51 Jemaah Masjid Christchurch Ajukan Banding

Pembunuh 51 jemaah masjid Christchurch, Selandia Baru, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Perkuat Undang-Undang Terorisme, Cegah Peristiwa Christchurch

19 Oktober 2022

Selandia Baru Perkuat Undang-Undang Terorisme, Cegah Peristiwa Christchurch

Parlemen Selandia Baru mengusulkan perubahan undang-undang kontra-terorisme untuk memberikan lebih banyak pembatasan pada perencana serangan.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Melaporkan Kasus Pertama Varian Omicron

16 Desember 2021

Selandia Baru Melaporkan Kasus Pertama Varian Omicron

Selandia Baru melaporkan kasus pertama varian Omicron COVID-19 pada seorang yang datang ke Selandia Baru dari Jerman melalui Dubai.

Baca Selengkapnya

Pembunuh 51 Jamah Masjid di Selandia Baru Akan Banding, Mengaku Ditekan

8 November 2021

Pembunuh 51 Jamah Masjid di Selandia Baru Akan Banding, Mengaku Ditekan

Pelaku penembakan yang menewaskan 51 jamaah masjid di Christchurch, Selandia Baru, mengaku bersalah karena ditekan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Selandia Baru Perkuat UU Tentang Ujaran Kebencian

25 Juni 2021

Pemerintah Selandia Baru Perkuat UU Tentang Ujaran Kebencian

Langkah pemerintah Selandia Baru ini untuk menanggapi serangan teror oleh seorang supremasi kulit putih dua tahun lalu yang menewaskan 51 muslim.

Baca Selengkapnya

Jacinda Ardern: Film Penembakan di Christchurch Harusnya Berfokus pada Korban

14 Juni 2021

Jacinda Ardern: Film Penembakan di Christchurch Harusnya Berfokus pada Korban

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan film "They Are Us" seharusnya fokus pada korban penembakan Christchurch, bukan dirinya.

Baca Selengkapnya

Film Penembakan di Christchurch Ditolak Warga Muslim Selandia Baru

11 Juni 2021

Film Penembakan di Christchurch Ditolak Warga Muslim Selandia Baru

Peristiwa penembakan di Christchurch pada 2019 hendak difilmkan, namun masih mendapat penolakan dari umat muslim di Selandia Baru.

Baca Selengkapnya

Brenton Tarrant Minta Sidang untuk Evaluasi Kondisi Penjaranya

14 April 2021

Brenton Tarrant Minta Sidang untuk Evaluasi Kondisi Penjaranya

Brenton Tarrant mengajukan ke pengadilan agar dilakukan sidang permohonan evaluasi kondisi penjaranya dan status yang disematkan sebagai teroris.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Peringati Dua Tahun Teror Christchurch

14 Maret 2021

Selandia Baru Peringati Dua Tahun Teror Christchurch

Warga Selandia Baru memperingati dua tahun serangan teror ke dua masjid di Christchurch yang menewaskan 51 jemaah

Baca Selengkapnya