Jenderal Norad Minta Amerika dan Kanada Upgrade Sistem Anti-rudal

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 14 Februari 2019 21:01 WIB

Animasi serangan rudal Rusia ke Florida, Amerika Serikat. CNN

TEMPO.CO, Washington – Komandan Komando Pertahanan Luar Angkasa Amerika Utara, Jenderal Terrence O’Shaughnessy, mengatakan Amerika Serikat dan Kanada harus meningkatkan kemampuan pertahanan rudal menghadapi ancaman rudal milik Rusia.

Baca:

Ancaman ini meningkat pasca perang dingin. Militer Rusia meningkatkan kegiatan seperti patroli dengan pesawat jet tempur di kawasan Arktik setelah 30 tahun tidak melakukannya.

Militer Rusia juga menerbangkan sejumlah pesawat pengebom besar mendekati perbatasan wilayah Kanada dan Amerika. Lalu, ada penempatan rudal jelajah di kawasan utara.

Advertising
Advertising

Baca:

“Kita belum pernah melihat peningkatan sistematis dan metodis ancaman sejak puncak perang dingin,” kata O’Shaughnessy seperti dilansir Sputnik News pada 14 Februari 2019 dengan mengutip Canadian Press.

O’Shaughnessy juga mengatakan,”Kita harus menyadari realita bahwa musuh kita sekarang menjadi risiko terhadap warga negara kita, cara hidup kita, dan kepentingan nasional.”

Mengenai ini, media Global News melansir,“Saat ini, Kanada dan Amerika sedang mencoba meningkatkan kemampuan pertahanan benua termasuk meningkatkan kemampuan radar di kawasan Arktik milik Kanada, yang menopang sistem Norad.”

Baca:

Radar ini dibangun pada 1980an yang terintegrasi dengan sistem Norad atau North American Aerospace Defence Command. Namun, Kanada dan Amerika masih membutuhkan studi lebih lanjut mengenai perlunya pemutakhiran sistem rudal anti-serangan rudal ini.

O’Shaughnessy melanjutkan AS dan Kanada harus menghindarkan diri dari 'jebakan analisis menghasilkan kebekuan' dan perlu memulai pengerahan di lapangan.

Rudal SM-3 Blok IIA telah tiga kali diuji coba dari Kauai, Hawaii. Satu berhasil, dua lainnya gagal. Kegagalan pertama terjadi, pada Juni 2017, setelah seorang kru kapal perang USS John Paul Jones melakukan kesalahan sehingga memicu mekanisme penghancuran rudal sehingga SM-3 Blok IIA meledak. raytheon.com

“Kami memiliki pandangan yang jernih soal dini di Norad. Dan kami katakan pertahanan bangsa kami merupakan hal mendesak dan penting,” kata dia.

Baca:

Pemutakhiran sistem NORAD ini tergantung kesepakatan Kanada untuk berpartisipasi dalam program tameng pertahanan rudal. Ini akan membutuhkan pemasangan sistem peluncur anti-rudal di wilayah Kanada. Namun, ini juga akan membuat Kanada menjadi target serangan strategis. Pada 2005, Kanada memilih tidak ikut dalam sistem Norad ini.

Baca:

Presiden Amerika, Donald Trump, dan Pentagon telah meminta pemasangan sensor di luar angkasa untuk meningkatkan kemampuan deteksi serangan rudal. Namun, ini menimbulkan kekhawatiran terjadinya pengembangan senjata di luar angkasa selain biaya yang tinggi.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

19 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

1 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

2 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya