Trump Mengaku Tidak Senang Dapat Dana Tembok hanya Rp 19 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 13 Februari 2019 14:45 WIB

Presiden AS, Donald Trump, berdebat dengan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, Nancy Pelosi, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, dengan disaksikan Wapres Mike Pence dan direkam awak media di Oval Office, Gedung Putih, mengenai pembangunan tembok di perbatasan Meksiko pada 11 Desember 2018. Fox News

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengaku tidak senang dengan kesepakatan yang dibuat juru runding kongres dari Partai Republik dan Partai Demokrat mengenai keamanan perbatasan.

Baca:

Namun, Trump, yang berkukuh meminta dana sebanyak US$5.7 miliar atau sekitar Rp80 triliun untuk pembangunan tembok sepanjang 215 mil atau sekitar 346 kilometer pada 2019 ini, belum mengatakan menolak kesepakatan itu karena adanya desakan dari politikus Partai Republik.

Trump sempat berkeras meminta pendanaan penuh, yang ditolak Partai Demokrat, lalu menutup pemerintahan AS selama 35 hari. Ini merupakan penutupan terlama dalam sejarah AS.

Advertising
Advertising

Baca:

“Saya harus mempelajari itu. Saya tidak senang,” kata Trump kepada media di Gedung Putih mengenai kesepakatan yang dibuat pada Senin malam waktu setempat seperti dilansir Reuters pada Senin, 12 Februari 2019.

Kesepakatan yang tercapai di kongres antara Partai Demokrat dan Partai Republik adalah alokasi pendanaan sekitar US$1.35 miliar atau sekitar Rp19 triliun. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan permintaan Trump di atas.

Trump sebelumnya mengancam jika permintaan dana yang diajukannya ke kongres tidak disetujui Partai Demokrat, maka dia akan menutup lagi pemerintahan pada pekan ini.

Baca:

Soal ini, Trump mengindikasikan dia tidak akan mengulangi langkah itu setelah jajak pendapat menunjukkan mayoritas masyarakat AS menyalahkannya atas penutupan pemerintahan.

Namun, Trump berkukuh akan mencari jalan sehingga tidak memerlukan persetujuan kongres untuk membangun tembok perbatasan. Dia selama ini berlasan pembangunan tembok perbatasan diperlukan untuk mencegal ilegal imigran masuk dan meningkatkan kriminalitas.

Lewat cuitan di Twitter, Trump mengaku telah mendapat penjelasan dari Senator Partai Republik, Richard Shelby, dan sedang mempelajarinya.

Trump mengulangi sikap kerasnya bahwa jika kongres tidak menyediakan dana, dia akan tetap melanjutkan pembangunan tembok. “Di luar soal dana tembok, saat ini tembok sedang dibangun saat kita bicara,” kata Trump.

Baca:

Pejabat Gedung Putih dikabarkan berusaha mengalihkan dana dari program lain untuk pembangunan tembok. Seorang pejabat mengatakan Trump kemungkinan bakal membutuhkan persetujuan Demokrat di DPR jika mau melakukan itu.

Soal ini, anggota kongres dan pemimpin Partai Republik di senat, Mitch McConnel, terlihat tidak mendukung langkah Trump untuk melakukan penutupan pemerintahan karena mendapat kritik keras dari masyarakat AS. “Saya harap dia akan menandatanganinya,” kata McConnel soal kesepakatan yang dibuat kongres dan hanya menyetujui sedikit pendanaan untuk tembok.

Namun, mayoritas anggota Partai Republik disebut merasa kalah dengan kesepakatan itu. “Mayoritas anggota konservatif merasa hatinya terbakar hari ini,” kata Mark Meadows, anggota Partai Republik kepada Fox News.

“Saya bisa katakan kepada Anda bahwa anggota Partai Demokrat berjalan-jalan di Gedung Capitol Hill dengan senyum di wajahnya hari ini, bukan anggota Partai Republik.”

Negosiator dari Partai Republik, seperti dilansir CNBC, adalah Senator Richard Shelby dari Alabama dan anggota DPR Kay Granger dari Texas menyepakati dana kecil untuk pembangunan tembok itu.

Saat kesepakatan sedang dibuat, Trump sedang berada di El Paso untuk berkampanye soal pentingnya pembangunan tembok perbatasan. Anggota DPR Tom Cole dari Oklahoma mengakui jumlah dana itu kecil dibandingkan rencana besar Trump, yang diumumkan sejak 2016 saat kampanye pilpres. Saat itu, Trump mengatakan akan membangun tembok di perbatasan sepanjang 2000 mil atau sekitar 5000 kilometer.

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

9 hari lalu

Putri Eks Bupati Sragen Bakal Maju Pilkada 2024 lewat Partai Demokrat

Putri keempat mantan Bupati Sragen Untung Wiyono, Untung Wina Sukowati, berencana maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Harapan Politikus hingga Pakar Hukum Jelang MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres

AHY menaruh harapan pada putusan sengketa Pilpres 2024 dalam sidang MK hari ini.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan 7 Kader untuk Maju Bakal Calon Gubernur di Pilkada 2024

16 hari lalu

Partai Demokrat Siapkan 7 Kader untuk Maju Bakal Calon Gubernur di Pilkada 2024

Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan partainya telah mempersiapkan tujuh kader utama sebagai bacagub pada pilkada mendatang.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

21 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

21 hari lalu

Petinggi Partai Demokrat AS Tunda Persetujuan Transfer Senjata ke Israel, Ini Alasannya

Petinggi Partai Demokrat AS Gregory Meeks menegaskan hal ini dilakukan sampai ada informasi tentang bagaimana Israel akan menggunakan senjata itu

Baca Selengkapnya