Rusia Bangun Tembok Pembatas Crimea dengan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 30 Desember 2018 08:01 WIB

Rusia membangun tembok pembatas di bagian utara Crimea, yang berbatasan dengan Ukraina. Global News

TEMPO.CO, Crimea - Pemerintah Rusia telah membangun tembok besi pembatas di bagian utara Crimea, yang berbatasan langsung dengan Ukraina. Tembok ini memiliki panjang sekitar 60 kilometer.

Baca:

Juru bicara dari parlemen de facto Crimea, Yefim Fiks, mengatakan pembangunan tembok pembatasan itu diperlukan untuk melindungi penduduk Crimea dari gangguan pemerintah Ukraina.

“Bahkan jika provokasi itu bukan datang dari otoritas Ukraina, kelompok radikal juga bisa melakukannya,” kata Fiks seperti dilansir Al Jazeera mengutip dari kantor berita Ria Novosti pada Sabtu, 29 Desember 2018 waktu setempat.

Advertising
Advertising

Rusia menganeksasi Crimea pada 2014 setelah terjadi referendum. Rusia menaruh Armada Laut Hitam di daerah ini karena wilayah ini diapit laut Azov dan Laut Hitam.

Baca:

Soal pembangunan tembok ini, juru bicara pasukan perbatasan Ukraina, Andriy Demchenko, mengatakan kepada Reuters bahwa pembangunan tembok itu sebagai propaganda saja.

“Itu merupakan langkah propaganda dari Rusia untuk menunjukkan penguatan keamanan, memisahkan Ukraina dan memastikan kelompok sabotase tidak bakal bisa melintasi perbatasan itu di masa depan,” kata dia.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memberikan pidato saat menghadiri upacara untuk penyerahan senjata dan kendaraan militer untuk tentara Ukraina yang berperang di timur Ukraina, di Chuhui, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service

Dia berharap pembangunan tembok pembatas ini tidak bakal membatasi hak warga Ukraina mengunjungi wilayah semenanjung itu di masa depan.

Baca:

Uni Eropa menganggap aneksasi Crimea oleh Rusia sebagai pelanggaran hukum internasional. Mereka mendesak Rusia mengembalikan Crimea kepada Ukraina.

Konflik antara kelompok separatis dukungan Moskow dengan tentara Ukraina di bagian timur Crimea telah menewaskan sekitar 10 ribu orang sejak 2014, menurut data dari PBB. Hingga menjelang Natal, sekitar 104 orang tewas pada tahun ini.

Pada Sabtu pekan ini, gencatan senjata telah diberlakukan di wilayah konflik di Crimea.

Baca:

“Kami menekankan gencatan senjata ini digunakan untuk memperbaiki sebanyak mungkin fasilitas infrastruktur penting yang rusak akibat perang,” kata Yevgen Marchuk, duta besar Ukraina untuk pembicaraan damai dengan pemberontak dari Crimea.

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

30 menit lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

1 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

1 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

6 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

2 hari lalu

Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.

Baca Selengkapnya