Bocah 4 Tahun Tewas oleh Peluru Israel di Perbatasan Gaza

Rabu, 12 Desember 2018 21:14 WIB

Keluarga Ahmed berduka selama pemakaman Ahmed di Khan Younis [Ibraheem Abu Mustafa/Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat medis Palestina mengatakan bocah berusia 4 tahun tewas terkena pecahan peluru Israel pada protes perbatasan Gaza-Israel pekan lalu.

Diselimuti dengan bendera Palestina, jasad Ahmed Abu Abed dibawa di pundak orang-orang ketika ratusan pelayat melemparkan bunga selama prosesi pemakaman di Khan Younis, di Gaza selatan.

Reuters melaporkan, 12 Desember 2018, rekaman saat protes Jumat lalu menunjukkan anak itu dibawa oleh seorang petugas medis ke rumah sakit lapangan tidak jauh dari perbatasan setelah terluka.

Baca: Gaza Berduka, Perempuan Hamil Tewas dalam Serangan Udara Israel

Juru bicara kementerian kesehatan Gaza Ashraf Al-Qidra mengatakan dia terkena pecahan peluru dari tembakan Israel.

Advertising
Advertising

"Ada satu pecahan peluru di mata yang menempel di bagian bawah otak, dan itu yang paling serius dari keseluruhanluka, dan kemungkinan luka ini yang membunuhnya," tutur Mohammad Abu Hilal, direktur departemen darurat di rumah sakit Khan Younis.

Jenazah Ahmed Abu Abed di kamar mayat rumah sakit Khan Younis, Gaza.[France 24]

Kementerian Kesehatan Gaza, yang dioperaikan oleh kelompok Hamas, mengatakan lebih dari 220 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel sejak Maret pada protes perbatasan yang menuntut diakhirinya blokade Israel di garis pantai.

Hamas menyangkal tuduhan itu dan warga Palestina menuduh Israel menggunakan kekerasan berlebihan terhadap pengunjuk rasa.

Sang ayah bocah, Yasser Abu Abed, yang menderita cedera kaki, mengatakan mereka berada di antara ratusan demonstran lainnya hampir 300 meter dari pagar ketika pasukan Israel melepaskan tembakan.

Baca: Dokumen Ungkap Drone Israel Tembak Mati 4 Bocah Gaza pada 2014

Yasser adalah ayah dari empat anak lain dan telah menganggur selama tujuh tahun terakhir. Menurut dia, Ahmed, yang termuda di antara saudara-saudaranya, bersikeras ikut berdemo dengan ayahnya pada 10 Desember.

"Saya tidak biasanya jarang membawanya bersamaku," Yasser, yang sering ikut demonstrasi hari Jumat, dikutip dari Aljazeera.

Para penembak jitu Israel mulai menembaki orang-orang Palestina segera setelah mereka tiba di tempat kejadian secara acak, kata Yasser.

"Kami berada beberapa ratus meter dari pagar ketika tentara Israel mulai menembaki kami. Rasanya seperti bom, begitu keras dan menakutkan," katanya.

Suasana bentrokan warga Palestina melawan tentara Israel di perbatasan antara Israel dan Gaza, di Jalur Gaza Selatan, Jumat, 24 Agustus 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Sementara Yasser ditembak di lengan, Ahmed menderita luka dari pecahan peluru di perutnya, leher dan mata kanan, yang mempengaruhi otak dan sistem saraf pusatnya. Dia menghabiskan waktu empat hari di perawatan intensif sebelum meninggal.

"Semuanya terjadi begitu cepat. Dari saat kami tiba sampai saat kami ditembak, hanya kurang dari dua menit yang berlalu," katanya. "Yang kami inginkan adalah melihat blokade di Gaza berakhir," tambahnya.

Baca: Detik-detik Tewasnya Razan Najjar oleh Peluru Tentara Israel

Militer Israel mengatakan tengah menyelidiki insiden tersebut dan pihaknya melakukan segala kemungkinan untuk menghindari melukai anak-anak, dan menuduh Hamas membahayakan nyawa warga sipil dengan mendalangi protes.

"Organisasi teroris Hamas dengan cara licik menggunakan warga Gaza, terutama wanita dan anak-anak, sebagai perisai manusia dan menempatkan mereka di garis depan kerusuhan, serangan teroris dan teror pembakaran, menunjukkan mereka merendahkan hidup manusia," kata pernyataan militer Israel.

Berita terkait

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

6 jam lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

8 jam lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

10 jam lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

11 jam lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

11 jam lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

12 jam lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

14 jam lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

14 jam lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

14 jam lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

16 jam lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya