Korea Selatan Borong Rudal Canggih Amerika Senilai Rp 4.4 Triliun

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 7 Desember 2018 17:29 WIB

Kapal Amfibi Korea Selatan meluncurkan rudalnya ke duara saat melakukan latihan militer gabungan Cobra Gold di Thailand Hat Yao di provinsi Chonburi, Thailand timur, 17 Februari 2018. Sekitar 11.000 personil militer dari A.S., Thailand, dan Korea Selatan mengambil bagian dalam latihan tahunan tersebut. AP Photo/Sakchai Lalit

TEMPO.CO, Seoul – Pemerintah Korea Selatan berencana membeli lusinan rudal canggih dari kapal ke udara buatan Amerika Serikat.

Baca:

Rencana ini dilakukan meskipun Korea Selatan berupaya meredakan ketegangan dengan Pyongyang, Korea Utara.

Korea Selatan telah membeli sejumlah Standard Missile-2s, yang dikembangkan oleh Raytheon Co sejak 2013. Rudal ini untuk melengkapi tiga kapal penghancur Aegis, yang bakal dioperasikan pada pertengahan 2020.

Advertising
Advertising

Ini merupakan bagian dari rencana meningkatkan kemampuan deteksi dan pelacakan rudal dari arah Korea Utara. Saat ini, Korea Utara dalam proses melucuti rudal berhulu ledak nuklir sebagai bagian dari kesepakatan dengan Amerika Serikat, yang dibuat pada awal 2018.

Baca:

Lembaga pengadaan senjata Korea Selatan atau South Korea’s Defence Acquisition Program Administration mengatakan keputusan ini melapangkan jalan untuk membeli paket terakhir rudal canggih tadi.

“Pejabat Korea Selatan enggan menyebut berapa banyak jumlah rudal yang akan dibeli dengan alasan keamanan tapi nilai pembeliannya mencapai US$304 juta,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 7 Desember 2018. Jumlah itu setara sekitar Rp4.4 triliun.

Kedua Korea sebenarnya telah menggelar pertemuan puncak militer pada September 2018 untuk menurunkan ketegangan di perbatasan kedua Korea. Namun, Korea Selatan terus memupuk kekuatan pertahanan udara misalnya dengan membeli dua radar peringatan rudal buatan Israel pada November 2018.

Baca:

Kemenlu AS juga telah menyetujui penjualan sejumlah senjata canggih pada September 2018 ke Korea Selatan. Ini seperti enam pesawat pengintai maritim buatan Boeing yaitu P-8A Poseidon, dan 64 rudal anti-balistik Patriot buatan Lockheed Martin.

Baca:

Seperti dilansir Yonhap, Korea Utara telah menyepakati perjanjian damai dengan AS dan Korea Selatan, termasuk membongkar semua fasilitas produksi nuklirnya. Saat ini, proses itu masih berjalan. Pemimpin tertinggi Kim Jong Un dari Korea Utara bakal bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump, pada 2019 untuk melanjutkan pembicaraan kedua negara.

Berita terkait

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

20 jam lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

2 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

2 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

4 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya