Korupsi Alih Lahan, Polisi Vietnam Tangkap Eks Wakil Wali Kota

Selasa, 20 November 2018 14:50 WIB

Nguyen Huu Tin (kiri), mantan Wali Kota Ho Chi Minh, dan Dao Anh Kiet, mantan direktur Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan Kota Ho Chi Minh. [VnExpress / File]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Vietnam menangkap mantan wakil wali kota Ho Chi Minh, dalam operasi anti-korupsi pada Senin.

Nguyen Huu Tin, 61, dituduh melanggar peraturan tentang pengelolaan dan penggunaan aset negara yang menyebabkan konsekuensi berat, kata Kementerian Keamanan Publik, seperti dilaporkan dari Reuters, 20 November.

Penangkapan terjadi ketika polisi memperluas penyelidikan yang menjerat seorang pengusaha Vietnam, Phan Van Anh Vu.

Baca: Sakit Serius, Presiden Vietnam Meninggal

Vu, yang melarikan diri ke Singapura berupaya kabur ke Jerman tetapi ditangkap di Vietnam awal tahun ini. Dia dihukum sembilan tahun pada Juli karena membocorkan rahasia negara.

Advertising
Advertising

Kementerian belum memastikan apakah ada hubungan antara Tin dan Vu, tetapi mengatakan Tin terlibat dalam pelanggaran di dua lahan di Ho Chi Minh City.

Baca: Presiden Vietnam Tran Dai Quang Meninggal Karena Virus Langka

Polisi juga menangkap Dao Anh Kiet, 61 tahun, mantan direktur Departemen Sumber Daya Alam dan Lingkungan, dan Truong Van Ut, wakil kepala Unit Manajemen Tanah departemen, karena ikut terlibat dan menjadi kaki tangan Tin, dilaporkan dari VNExpress. Tin dan Kiet sudah dalam tahanan rumah sejak September.

Sebidang tanah di Distrik 1, Kota Ho Chi Minh, yang pengalihan kepemilikannya melanggar peraturan. [VnExpress / Thanh Nguyen]

Pada Juni 2015, ketika menjabat sebagai wakil wali kota yang bertanggung jawab untuk urusan perkotaan, Tin menandatangani keputusan untuk mengalihkan sebidang tanah publik di Distrik 1 ke Perusahaan Bac 79 Vu.

Setengah tahun kemudian, pemerintah kota memberi izin kepada perusahaan untuk membangun gedung berlantai 18 di sana dan mengubah tujuan penggunaan lahannya, sehingga menyelesaikan penjualan ke Vu.

Penyidik menemukan penjualan ini telah melanggar peraturan terkait dengan tanah milik negara karena dijual tanpa penawaran.

Tin secara pribadi menandatangani keputusan berdasarkan proposal Kiet.

Baca: Putin Mau Kerja Sama Keamanan Mendalam dengan Vietnam

Tin dan Kiet juga di bawah penyelidikan kriminal karena menyewakan lahan seluas 6.000 meter persegi di lahan utama di Distrik 1 tanpa penawaran.

Sementara Vu pernah menjadi salah satu pengembang properti terbesar di Da Nang, menjabat sebagai ketua tiga perusahaan properti besar dan pemegang saham di sejumlah proyek di kota.

Pada Desember lalu pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penangkapan karena mengungkapkan rahasia negara setelah ia meninggalkan Vietnam. Dia ditahan di Singapura pada bulan yang sama karena melanggar undang-undang imigrasi Singapura dan dideportasi ke Vietnam.

Baca: Ini Alasan Daging Ular Jadi Makanan Terkenal di Vietnam

Penangkapan Nguyen Huu Tin adalah bagian dari operasi antikorupsi pemerintahan yang baru. Vietnam mulai melancarkan kampanye antikorupsi yang lebih keras setelah terpilihnya Presiden Nguyen Phu Trong bulan lalu.

Berita terkait

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

3 jam lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

5 jam lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

1 hari lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

2 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

2 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya