TEMPO.CO, Moskow – Pemerintah Rusia menginginkan hubungan keamanan dan militer lebih dekat dengan Vietnam.
Baca:
Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan ini kepada Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, dalam pertemuan di resor Laut Hitam Sochi di Rusia pada Kamis, 6 Septemebr 2018.
“Putin menyatakan Rusia selalu menganggap Vietnam dengan penghormatan sebagai mitra terdepan di Asia Pasifik,” begitu dilansir Vietnam News dan Reuters, Jumat, 7 September 2018.
Putin mengatakan dia meyakini kunjungan resmi berlanjut ke Rusia oleh pemimpin partai Trong akan menciptakan pencapaian penting dan menjadi pendorong baru untuk hubungan kemitraan bilateral yang komprehensif dan strategis.
Foto:
Sedangkan Trong mengatakan Vietnam melihat Rusia sebagai salah satu mitra paling penting dan andal. Dia mengaku tidak akan melupakan dukungan berharga Rusia di masa lalu dan kini terhadap negara itu.
Trong juga menyanjung pencapaian yang telah diraih Rusia belakangan ini dan posisinya yang penting di arena global.
Menurut media Vietnam News, kedua pemimpin bersepakat hubungan baik kedua negara yang telah berlangsung selama beberapa generasi bisa terus berlanjut. Keduanya juga bersepakat untuk melakukan upaya maksimum untuk mengembangkan kemitraan yang lebih dalam dan efektif.
Baca:
Ini seperti kunjungan tingkat tinggi, konsultasi politik dan dialog strategis di semua kanal, termasuk partai, pemerintah, parlemen, kelembagaan, kementerian, departemen dan unsur lokal.
Vietnam dan Rusia bakal mengorganisir acara Tahun Rusia di Vietnam dan sebaliknya untuk memperingati 25 tahun perjanjian bilateral pada 2019. Kedua negara juga bakal menggelar acara untuk merayakan 70 tahun hubungan diplomatik yang jatuh pada 2020.
Putin dan Trong merasa senang dengan pertumbuhan cepat kerja sama ekonomi dan perdagangan, terutama setelah Vietnam menandatangani perjanjian kerja sama Eurasia Economic Union. Ini akan dilanjutkan untuk kerja sama pengembangan sains dan teknologi, energi, inrastruktur transportasi, informasi dan telekomunikasi.
Rusia juga bakal membangun pusat sains dan teknologi nuklir di Vietnam untuk tujuan damai.
Baca:
Selain dengan Putin, Trong juga bertemu dengan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev, yang juga merangkap sebagai Ketua Partai Rusia Bersatu. Medvedev mengatakan Rusia sedang menyiapkan draf kerja sama hubungan tenaga kerja dan kunjungan antar-warga negara termasuk untuk turisme dengan Vietnam.