Jamal Khashoggi Tewas, Turki Kaji OKI dan PBB Gelar Investigasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 15 November 2018 14:59 WIB

Aktivis menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Arab Saudi di London, Inggris dengan mengganti nama jalan di area itu menjadi Jalan Khashoggi.

TEMPO.CO, Ankara – Pemerintah Turki mendesak dibentuknya tim investigasi internasional untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.

Baca:

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan,”Kami akan melakukan apapun yang perlu dilakukan untuk mengungkap kasus pembunuhan ini. Kami telah menunjukkan bukti kepada semua yang ingin melihatnya. Cavusoglu mengatakan ini dalam penjelasan kepada parlemen Turki pada Rabu seperti dilansir Reuters pada Kamis, 15 November 2018 waktu setempat.

Pemerintah Turki sebelumnya telah mengatakan akan bekerja sama dengan investigasi internasional untuk mengusut tuntas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, 59 tahun.

Advertising
Advertising

Baca:

Ajudan MBS Diduga Arahkan Pembunuhan Jamal Khashoggi Lewat Skype

Pemerintah Turki, seperti diungkap sejumlah sumber, mempertimbangkan untuk meminta investigasi oleh Komisi Hak Asasi Manusia dari Organisasi Kerja Sama Islam, dan untuk meminta hal serupa dari Sekretaris Jenderal PBB.

Khashoggi, warga negara Arab Saudi yang juga berstatus penduduk di Virginia, AS, tewas dibunuh di kantor Konsulat Jenderal Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Saat itu, ada 15 orang anggota tim pembunuh telah menunggunya di dalam kantor Konjen.

Baca: Regu Pembunuh Jamal Khashoggi Bernama Pasukan Harimau

Operasi pembunuhan ini digelar oleh Direktorat Umum Intelijen Arab Saudi. Deputi Kepala Direktorat Umum Intelijen Arab Saudi, Mayor Jenderal Ahmedl Al-Assiri, telah diberhentikan karena ketahuan mengirim tim pembunuh ini ke Istanbul.

Jamal Khashoggi dan Hatice Cengiz. [habersev.com]

Pemerintah Saudi lalu membentuk sebuah komite untuk merombak Direktorat Umum Intelijen ini, yang diketuai oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammed Bin Salman.

Baca: Jamal Khashoggi Tewas, Penasehat Erdogan Ragukan Arab Saudi

Sebanyak 18 orang telah ditangkap terkait kasus pembunuhan Khashoggi, yang dikenal sebagai tokoh kritis yang membela kebebasan berekspresi di Saudi. Namun awalnya, pemerintah Saudi membantah Khashoggi tewas di dalam konjen di Istanbul dan mengatakan jurnalis senior itu telah keluar dari sana seusai mengurus sejumlah dokumen.

Hingga kini, pemerintah Saudi belum menjelaskan dimana jasad Khashoggi berada. Pada pekan ini, investigasi Saudi mengenai kasus ini bakal diumumkan ke publik.

Baca: Arab Saudi Bentuk Pasukan Online Serang Jamal Khashoggi di Medsos

Pada akhir pekan lalu, seperti dilansir Aljazeera, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan otoritas penegak hukum di negaranya telah membagikan semua rekaman pembunuhan Jamal Khashoggi kepada semua negara yang ingin mengetahui kasus ini seperti Inggris, Prancis, Jerman, AS, dan Kanada.

Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

55 menit lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 jam lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

7 jam lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

2 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

3 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

5 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya