Turki Dukung UNRWA Buka Sekolah Pengungsi Palestina

Reporter

Tempo.co

Minggu, 7 Oktober 2018 18:00 WIB

Seorang guru membagikan buku pada murid baru yang merupakan anak-anak pengungsi pada hari pertama bersekolah di sekolah UNRWA di kamp pengungsian Palestina al Wehdat, di Amman, Yordania, 1 September 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA, Pierre Krahenbühl, memuji tingginya solidaritas dari Turki dan negara lain di dunia kepada lembaga amal itu setelah UNRWA mengalami pemangkasan anggaran.

“Saya sangat menghargai kepemimpinan yang ditunjukkan oleh Turki. Ini memberikan sebuah pesan yang sangat kuat saat UNRWA di bawah tekanan karena kami kehilangan banyak uang yang disumbang dari Amerika Serikat,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Krahenbühl, seperti dikutip dari aa.com.tr pada Minggu, 7 Oktober 2018.

Baca: UNRWA Tak Akan Tutup Sekolah Anak-anak Pengungsi Palestina

Seorang anak perempuan Palestian barada di depan sekolah UNRWA saat menunggu masuk kelas pada hari pertama masuk sekolah di kota Gaza. 29 Agustus 2018. AP

Sebelumnya pada Agustus 2018, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan pihaknya tidak lagi berkomitmen mendanai program utama UNRWA yang ditujukan untuk menolong para pengungsi Palestina. Amerika Serikat selama ini telah menjadi negara pendonor terbesar terhadap UNRWA dengan menggelontorkan dana US$350 juta atau setara Rp 5,3 triliun per tahun.

Advertising
Advertising

Baca: Anggaran UNRWA Dipangkas, Yordania Galang Dana bagi Palestina

“Setiap kali saya ke Turki, ada sebuah keyakinan kuat, kekhawatiran besar mengenai Palestina dan para pengungsi Palestina yang menurut saya sangat penting. Pada tahun ini, karena situasi yang kami hadapi, saya melihat ada kenaikan solidaritas dan dukungan politik untuk mendorong UNRWA lewat kepemimpinan Turki” kata Krahenbühl, tanpa menjelaskan spesifik dukungan apa yang diberikan Turki kepada UNRWA.

Krahenbühl mengatakan setelah Amerika Serikat menarik bantuan, pihaknya harus mencari uang sumbangan agar sekolah-sekolah bagi para pengungsi Palestina tidak ditutup. Sebab jika sekolah sampai ditutup, maka anak-anak para pengungsi dari Palestina ini akan berhenti mendapatkan pendidikan.

Saat ini ada sekitar 500 ribu anak-anak pengungsi Palestina yang berlindung di Suriah, Libanon, Yordania, Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza. UNRWA bersyukur atas pengumpulan uang sumbangan dari sejumlah negara-negara Teluk, Asia dan negara lainnya di Eropa agar sekolah tetap dibuka.

Berita terkait

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

45 menit lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

4 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

6 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

1 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

1 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

1 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

1 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya