Iran Minta IAEA dan PBB Inspeksi Fasilitas Nuklir Israel

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 24 September 2018 08:42 WIB

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers senjata nuklir Iran di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, Israel, 30 April 2018. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Tel Aviv - Duta besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gholam Ali Khoshrou, meminta lembaga internasional itu mengutuk ancaman Israel terhadap Teheran.

Baca:
Hadapi Iran, Arab Saudi Beli Rudal Iron Dome dari Israel

Khoshrou juga meminta PBB membawa program nuklir Israel ke supervisi lembaga International Atomic Energy Agency atau IAEA, yang bernaung di bawah PBB.

Khoshrou menyampaikan hal tersebut dalam surat untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB.

“Kecaman Iran ini terjadi menyusul serangan udara Israel pada Rabu pekan lalu terhadap fasilitas militer Suriah yang menyimpan senjata dan akan ditransfer ke Hizbullah di Libanon dari Iran,” begitu dilansir Jerusalem Post, mengutip pernyataan dari juru bicara militer Israel IDF, pada Kamis, 20 September 2018, waktu setempat.

Advertising
Advertising

Baca:
Israel akan Serang Iran jika Terus Kembangkan Nuklir

Ini terkait dengan serangan udara Israel ke daerah Latakia, yang terletak di barat daya Suriah. Serangan udara Israel ini dibalas serangan rudal anti-serangan udara dari Suriah menggunakan S-200. Dalam kejadian ini, pesawat pengintai maritim Rusia, Ilyushin-20, tertembak serangan balasan Suriah.

Baca:
Israel Akui Lancarkan 200 Serangan ke Pangkalan Iran di Suriah

Militer Rusia, seperti dilansir Haaretz, menyalahkan Israel atas insiden yang menewaskan 15 orang prajuritnya tersebut. Menurut Rusia, pesawat jet tempur F-16 Israel sengaja bersembunyi di atas pesawat Ilyushin-20 dan telat memberi peringatan yang disebut hanya satu menit sebelum serangan.

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]

Militer Israel mengatakan tertembaknya pesawat pengintai maritim Rusia Ilyushin-20 karena kesalahan militer Suriah, yang dituding menembakkan sekitar 20 rudal S-200 saat pesawat jet tempur Israel telah kembali ke wilayahnya.

Baca:
Pesawatnya Ditembak, Rusia Selidiki Data Serangan Udara Israel

“Jatuhnya pesawat militer Rusia ini memicu terjadinya krisis paling serius antara Moskow dan Yerusalem sejak Rusia melibatkan diri secara militer di Suriah pada 2015,” begitu dilansir Jerusalem Post asal Israel.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

10 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

16 jam lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

16 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

19 jam lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

21 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

21 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

22 jam lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

23 jam lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

1 hari lalu

30 Tentara Israel Tolak Perang ke Rafah

Tentara Israel mulai kelelahan melawan Hamas. Sebanyak 30 orang tentara Israel menolak diterjunkan ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya