Suriah dan Rusia Bombardir Idlib, Perang Berakhir?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Jumat, 14 September 2018 10:20 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan bersenjata Suriah didukung sekutu Iran dan Rusia menyiapkan serangan besar untuk mengambil alih kembali benteng terkuat pemberontak di Provinsi Idlib.
Gempuran jet tempur dan kekuatan darat, tulis AP, dapat mengakhiri perang yang berlangsung tujuh tahun. Namun ongkos bencana kemanusiaan akibat konflik berdarah ini sangat tinggi.
Baca: Pasukan Koalisi Suriah Gempur Idlib Pakai Bom Barrel
"Bombardir yang dilancarkan pasukan Suriah mengakibatkan sekitar tiga juta penduduk sipil terperangkap di Idlib bersama dengan puluhan ribu pemberontak, termasuk militan garis keras," AP melaporkan.
Dalam beberapa hari ini, jet tempur Suriah dan Rusia yang menggempur kawasan di selatan provinsi dan menunjukkan sinyal mulai kendur.
Idlib berada di kawasan sebelah barat daya Suriah berbatasan dengan Turki. Sebagian wilayah ini dikuasai oleh Turki untuk mengganjal pemberontak Kurdi. Idlib dianggap daerah strategis menuju Aleppo dan Damasklus yang dikenal dengan sebutan M5.
Baca: Tolak Seruan Turki, Jet Suriah dan Rusia Gempur Idlib
Provinsi ini jatuh ke tangan pemberontak pada awal 2015. Sekarang, wilayah ini menjadi markas berbagai kelompok pemberontak termasuk militan ISIS dan Jihadis. Sebuah aliansi yang dikenal dengan Hay'at Tahrir al-Sham, pecahan dari al Qaeda dan sebelumnya berafiliasi dengan Front Nusra, mendominasi provinsi tersebut. Adapun grup pemberontak lainnya, Front Nasional untuk Pembebasan, yang mendapatkan dukungan dari Turki, juga bercokol di Idlib.