Najib Razak Sebut Uang Rp 1,5 Triliun Donasi dari Arab Saudi

Editor

Budi Riza

Selasa, 11 September 2018 15:57 WIB

Bekas PM Malaysia Najib Razak melakukan wawancara pertama dengan Reuters di sebuah resor di Langkawi soal kasus dugaan korupsi 1MDB, Rabu, 20 Juni 2018. Reuters

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, merilis dokumen untuk mendukung klaim bahwa dana kontroversial senilai RM2,6 miliar atau Rp9,3 triliun yang masuk dalam rekening deposito pribadi atas namanya merupakan donasi dari keluarga Kerajaan Arab Saudi.

Baca:

PM Mahathir Sebut Banyak Pencuri di Era Najib Razak

Advertising
Advertising

Uang donasi itu pertama kali muncul ke publik lewat pemberitaan media Wall Street Journal pada Juli 2015 terkait investigasi atas penggunaan dana 1Malaysia Development Berhad.

Najib mengunggah hasil pemindaian dokumen itu di akun Facebook miliknya pada Senin, 10 September 2018, yang menunjukkan ada transfer senilai US$80 juta atau sekitar Rp1,2 triliun dari kementerian Keuangan Arab Saudi. Dan sebanyak US$20 juta atau sekitar Rp300 miliar dari Pangeran Faisal Turkey Al-Saud.

Baca: Malaysia Mau Batasi Pengaruh Partai Politik Terhadap Media

“Dalam hubungan persahabatan yang telah terbangun selama bertahun-tahun ini dan ide-ide baru Anda sebagai pemimpin Islam, saya dengan ini memberikan Anda sumbangan senilai US$100 juta sebagai hadiah, yang akan dikirimkan kepada Anda pada waktu dan cara yang saya pikir tepat,” begitu kata Pangeran Abdul Aziz seperti tertulis dalam dokumen di laman Facebook Najib Razak.

Menurut surat tertanggal 1 Februari 2011, pangeran itu juga menulis bahwa hadiah ini tidak boleh dianggap sebagai bagian dari tindak korupsi karena ini melanggar ajaran Islam. “Dan saya secara pribadi tidak mendukung praktek seperti itu,” kata pangeran dalam suratnya itu.

Baca:

Najib Razak Minta Jho Low Bertanggung Jawab Soal Equanimity?

Menurut Najib Razak, sumbangan itu diterimanya pasca terjadinya Arab Spring, yang merupakan serangkaian protes anti pemerintah di kawasan Timur Tengah menjelang akhir 2010.

“Saat itu almarhum Raja Abdullah merasa sangat prihatin dan bertindak dengan memberikan dana kepada para pemimpin Muslim dan pemerintahan Muslim untuk menjaga stabilitas,” kata Najib sambil menambahkan raja merasa khawatir bakal terjadi Malaysian Spring.

Menurut Najib, karena dia tidak lagi menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dan Raja Abdullah telah meninggal maka dia membuka dokumen ini,”Untuk membersihkan nama saya dari berbagai tuduhan dan pencemaran nama baik.”

Baca:

Mahathir Batalkan 2 Proyek Cina, Sebut Pemerintahan Najib Bodoh

Mayoritas dana itu kemudian, menurut Najib, digunakan untuk keperluan Barisan Nasional seperti pembelian mobil van untuk pengurus UMNO Johor. Dia mengaku akan membuka bukti lebih banyak di masa depan.

Seperti dilansir Reuters, Najib saat ini menjalani persidangan sebagai terdakwa dalam kasus menerima uang transfer di rekening pribadinya dari SRC International senilai Rp150 miliar. Najib juga terkena kasus kedua yaitu pencucian uang dan kasusnya telah masuk pengadilan Malaysia. Jika terbukti, Najib bisa terkena hukuman 20 tahun penjara.

Berita terkait

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

9 jam lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

4 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

5 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

5 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

6 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

7 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

7 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya