Badan HAM PBB Minta Cina Buka Pintu Soal Etnis Uighur

Editor

Budi Riza

Selasa, 11 September 2018 15:01 WIB

Sejumlah tentara Cina berjalan melalui depan Masjid Id Kah di Kashgar, Cina (31/7). Sejumlah tentara ini berjaga dikawasan ini karena adanya insiden penyerangan warga etnis Uighur dan Han. Getty Images

TEMPO.CO, Jenewa – Kepala Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Michelle Bachelet, meminta pemerintah Cina mengizinkan tim monitor masuk ke negara itu. Ini terkait adanya tudingan yang sangat mengkhawatirkan soal penerapan kamp indoktrinasi politik terhadap warga Uighur di Provinsi Xinjiang.

Baca:

Human Rights Watch: Pemerintah Cina Batasi Etnis Minoritas Uighur

Advertising
Advertising

Bachelet mengatakan ini dalam pidato perdana sebagai kepala Badan HAM PBB pada Senin, 10 September 2018, di Jenewa sejak menempati posisinya pada awal September 2018.

Permintaan Bachelet ini, yang pernah menjabat sebagai Presiden Chile sebelumnya, terkait laporan dari lembaga advokasi HAM Human Rights Watch. Pengurus HRW melaporkan etnis muslim minoritas Uighur mengalami kamp penahanan semena-mena di Xinjiang, yang dibuat pemerintah Cina.

Baca: Cina Doktrin Minoritas Muslim Uighur, HRW Kecam

Aparat Cina melakukan pembatasan praktek keagamaan, melakukan indoktrinasi politik, hingga memasang kamera pengenal identitas wajah bagi sekitar satu juta warga Uighur.

“Sejumlah laporan menyoroti adanya pola pelanggaran HAM di wilayah itu,” kata Bachelet sambil meminta pemerintah Beijing untuk membuka akses bagi staf dari Badan HAM PBB untuk mengecek tuduhan-tuduhan ini. Dia berharap kedua pihak bisa segera berdiskusi soal ini.

Baca:

Dalam pidatonya, Bachelet mengatakan bakal menyuarakan para korban. “Saya pernah menjadi tahanan politik dan putri dari tahanan politik. Saya pernah menjadi pengungsi dan seorang dokter untuk merawat anak-anak yang mengalami penyiksaan dan orang tuanya terkena penghilangan paksa,” kata Bachelet kepada 47 perwakilan negara anggota forum ini di Jenewa, Swiss.

Kepala Badan HAM PBB, Michelle Bachelet. Reuters

Soal tudingan kamp indoktrinasi politik ini, pemerintah Beijing sebelumnya telah membantah. Seperti dilansir Global News, kamp itu merupakan sarana untuk pelatihan vokasi bagi warga Uighur agar dapat bekerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca:

Pemerintah Cina juga mengatakan warga Uighur menghadapi ancaman serius dari kelompok militan Islam dan separatis, yang merancang plot untuk menimbulkan ketegangan antara warga Uighur dan warga mayoritas Han di Cina.

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

12 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

14 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

19 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya