Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Human Rights Watch: Pemerintah Cina Batasi Etnis Minoritas Uighur

Editor

Budi Riza

image-gnews
Seorang pria suku Uighur melintas di depan tentara Cina yang berjaga-jaga di Urumqi (15/7). Polisi Cina telah menembak mati dua warga dalam kerusuhan baru, Senin kemarin. Foto: REUTERS/David Gray
Seorang pria suku Uighur melintas di depan tentara Cina yang berjaga-jaga di Urumqi (15/7). Polisi Cina telah menembak mati dua warga dalam kerusuhan baru, Senin kemarin. Foto: REUTERS/David Gray
Iklan

TEMPO.CO, Beijing – Warga minoritas Muslim Uighur mengalami penahanan semena-mena, pembatasan praktek ibadah harian dan pemaksaan indoktrinasi politik oleh pejabat dan aparat keamanan Cina.

Baca:

 

Lembaga Human Rights Watch mengatakan ini terjadi di daerah Xinjiang sejak beberapa waktu lalu seperti dilansir Reuters pada Senin, 10 September 2018.

Panel HAM PBB mengatakan pada Agustus lalu Cina diyakini telah menahan sekitar 1 juta warga etnis Uighur dalam kamp penahanan di daerah Xinjiang, Cina barat jauh, untuk menjalani pendidikan politik.

Baca:

 

“Kondisi keamanan di Xinjiang di luar kamp tahanan juga meningkat drastis dan sekarang menyerupai keadaan di dalam kamp tahanan,” kata Maya Wang, peneliti dari Human Rights Watch, yang berbasis di Hong Kong, seperti dilansir Reuters, Senin, 10 September 2018.

Wang mengatakan ini berdasarkan wawancara dengan sekitar 58 bekas penduduk Xinjiang, yang tinggal di luar daerah itu. Hingga kini, Wang mengaku belum bisa memasuki wilayah Xinjiang dan berbicara dengan penduduk karena kurang akses. Dia juga beralasan ini untuk menghindari bahaya bagi warga di lokasi.

Menurut informasi yang diperoleh, aparat keamanan Cina memasang teknologi pengenal wajah dan sistem pengawasan polisi yang canggih seperti tiap rumah memiiki kode QR. Jika dipindai, akan muncul informasi siapa saja penghuni resmi dari rumah itu.

Baca:

 

Menurut Wang, petugas juga memonitor praktek keagamaan seperti menanyakan berapa kali mereka salat dan menutup mesjid. Petugas Partai Komunis Cina juga mendatangi daerah pedalaman Xinjiang untuk melarang praktek agama Islam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Orang-orang Uighur dan Muslim lainnya yang ditahan di kamp, dilarang menggunakan sapaan Islam, diminta belajar bahasa Mandarin Cina, dan menyanyikan lagu-lagu propaganda,” menurut laporan Badan HAM PBB berdasarkan wawancara lima mantan tahanan kamp.

Jika menolak, menurut temuan Badan HAM PBB, warga Uighur di kamp ini bisa tidak mendapatkan makanan, dihukum berdiri selama 24 jam hingga dikurung.  

Puluhan tentara Cina membentuk formasi saat berjaga-jaga di depan masjid Id Kah di Kashgar, Cina (31/7). Puluhan komunitas Uighur dan Han diserang oleh sekolompok orang yang tidak dikenal yang menewaskan puluhanan orang dan luka-luka. Getty Images

Dari hasil wawancara tersebut, Badan HAM PBB menemukan orang-orang Xinjiang beserta kerabatnya yang berada di luar negeri, termasuk Kazakhstan, Turki, dan Indonesia, telah menjadi target untuk dimasukkan ke kamp oleh pihak berwenang. Kamp ini digelar selama beberapa bulan tanpa prosedur formal.

Baca:

 

Pemerintah Cina membantah kamp tahanan interniran itu dibangun untuk ‘pendidikan politik’. Alasannya, kamp itu dibangun sebagai pusat pelatihan kejuruan sebagai bagian dari dari inisiatif pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas sosial di wilayah tersebut. 

Pejabat Partai Komunis Cina, Hu Lianhe, membantah soal adanya penahanan terhadap satu juta warga etnis Uighur. “Argumentasi bahwa ada satu juta warga Uighur ditahan di pusat-pusat pendidikan ulang sama sekali tidak benar,” kata dia seperti dilansir NZ Herald.

Pemerintah Cina juga meyakini warga Muslim Xinjiang menghadapi ancaman serius dari pengaruh militan Islam dan separatis yang merencanakan terjadinya kondisi tegang warga etnis Uighur dengan warga Han, yang merupakan mayoritas di Cina.  

REUTERS | AQIB SOFWANDI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

4 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

7 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

15 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

16 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

1 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

2 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.