Amerika Minta Jenderal Myanmar Pelanggar HAM Rohingya Diadili

Editor

Budi Riza

Rabu, 29 Agustus 2018 13:45 WIB

Min Aung Hlaing. REUTERS

TEMPO.CO, New York – Amerika Serikat bersama sejumlah negara menyerukan jenderal militer Myanmar untuk dibawa ke pengadilan internasional karena terlibat pelanggaran HAM terhadap etnis minoritas Muslim Rohingya.

Baca: PBB Sebut 6 Jenderal Myanmar Terlibat Genosida Etnis Rohingya

“Fakta-fakta mengenai pembersihan etnis Rohingya harus diungkap dan didengar,” kata Nikki Haley, duta besar AS untuk PBB, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu, 29 Agustus 2018.

Advertising
Advertising

Haley juga mengatakan,”Di Dewan Keamanan ini, kita harus meminta pertanggung-jawaban atas kekerasaan itu.”

Laporan Tim Independen Pencari Fakta PBB merekomendasikan kepada Dewan Keamanan untuk memproses secara hukum tindakan genosida yang terjadi terhadap etnis Rohingya dan membawanya ke Pengadilan Kriminal Internasional di The Hague, Belanda.

Tim juga merekomendasikan opsi lain yaitu dibentuknya pengadilan ad hoc internasional seperti dalam penanganan kasus pelanggaran HAM di bekas Yugoslavia.

Tim Pencari Fakta PBB, seperti dilansir Reuters, menemukan pimpinan tertinggi militer Myanmar seperti Panglima Jenderal Min Aung Hlaing bertanggung jawab atas genosida terhadap etnis Rohingya. Tim merekomendasikan penyelidikan terhadap Hlaing dan menuntutnya ke pengadilan karena genosida ini.

Selain Hlaing, ada lima jenderal lainnya yang juga terlibat dalam operasi genosida ini yaitu Deputi Panglima Jenderal Soe Win, dan Komandan Biro Operasi Khusus 3, Letnan Jenderal Aung Kyaw Zaw.

Baca:

6 Kasus Genosida Sepanjang Sejarah Modern

Suasana aksi damai pengungsi Rohingya untuk memperingati satu tahun mereka mengungsi dari Myanmar, di kamp pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, Sabtu, 25 Agustus 2018. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Juga ada nama Komandan Komando Militer Regional Barat, Mayor Jenderal Maung Maung Soe, Komandan Divisi Infantri Ringan 33, Brigadir Jenderal Aung-Aung, dan Komandan Divisi Infantri Ringan 99, Brigadir Jenderal Than Oo.

Baca:

Facebook Hapus Akun Pejabat Militer Myanmar

Dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB, Haley mengatakan,”Dunia tidak bisa lagi menghindar dari kebenaran mengenai apa yang terjadi.”

Haley tidak menggunakan istilah genosida dan kemenlu AS mengatakan belum menyimpulkan apakah ada niat genosida dari para jenderal yang diduga kuat terlibat pembantaian di negara bagian Rakhine.

Haley menjelaskan, dari sekitar 1000 warga Muslim Rohingya yang diwawancarai oleh tim bentukan kemenlu, ada sekitar 20 persen mengaku menyaksikan setidaknya 100 korban terbunuh atau terluka.

Baca:

Amerika Serikat Beri Sanksi Militer ke Myanmar, Terkait Rohingya

82 persen warga mengaku menyaksikan tidak pembunuhan terjadi. Ada 50 persen saksi yang mengatakan menyaksikan kekerasan seksual dan 45 persen menyaksikan tindakan pemerkosaan.

“Laporan ini mengidentifikasi ada satu grup yang menjadi pelaku mayoritas kejahatan-kejahatan ini yaitu militer Myanmar dan pasukan keamanan.

Foto yang diunggah pada 17 Agustus 2018 ini menunjukkan supermodel Gigi Hadid yang mengenakan pasmina saat berswafoto bersama dengan anak-anak pengungsi Rohingya di Jamtoli. Model yang memiliki darah Palestina itu mendukung program UNICEF untuk mengembangkan pendidikan dan psikis anak-anak dan perempuan Rohingnya di pengungsian. Instagram.com/gigihadid

Haley mengatakan Dewan Keamanan harus bertindak. “Dunia menyaksikan apa yang kita lakukan berikutnya dan apakah kita akan bertindak.”

Penjelasan Haley ini memberikan detil laporan kemenlu AS yang disusun dari wawancara terhadap 1,024 saksi dari warga etnis minoritas Rohingya di kamp pengungsi di Bangladesh dan rampung disusun pada akhir April 2018.

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

8 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

15 jam lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

20 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

1 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

3 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

3 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

3 hari lalu

Ratusan Mayat Ditemukan di Dua RS di Gaza, PBB Serukan Penyelidikan

PBB menyerukan dilakukannya penyelidikan atas temuan ratusan mayat di dua rumah sakit di Gaza.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

3 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya