TEMPO.CO, Jakarta - Pengungsi etnis minoritas Rohingya yang saat ini memenuhi kamp penampungan harus segera direlokasi oleh pemerintah Bangladesh ke area-area yang lebih aman. Laporan lembaga HAM, Human Rights Watch atau HRW pada Senin, 6 Agustus 2018, menggaris bawahi para pengungsi itu terancam terkena musibah tanah longsor dan banjir karena musim hujan segara tiba.
Dalam laporan setebal 68 halaman, HRW mengatakan para pengungsi etnis minoritas Rohingya juga berisiko terhadap penyakit menular, penembakan, ketegangan, kekerasan domestik dan seksual dimana acap dialami oleh para pengungsi. HRW melalui laporan itu, menyerukan kepada otoritas berwenang di Bangladesh agar segera memindahkan pengungsi etnis minoritas Rohingnya ke kamp penampungan yang tidak padat dengan tanah datar dan dekat dengan distrik Ukhiya.
"Para pengungsi ini harus memiliki tempat perlindungan yang lebih kuat dan pendidikan yang memadai untuk masa tinggal yang lebih lama," demikian laporan HRW, seperti dikutip dari Reuters pada Senin, 6 Agustus 2018.
Baca: Rohingya: Wawancara Shunlei Tokoh Muda Myanmar
Sejumlah pengungsi Rohingya membangun kembali rumah darurat mereka, sebagai persiapan untuk mendekati musim hujan di kamp pengungsi Kutupalong Rohingya di Kutupalong, Bangladesh, 28 April 2018. (AP Photo/A.M. Ahad)
Baca: Di Bangladesh, Pengungsi Rohingya Myanmar Sulit Cari Kuburan
Para pengungsi etnis minoritas Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine, Myanmar untuk menghindari tindak kekerasan terhadap mereka. Sejak Agustus 2017, lebih dari 700 ribu etnis minoritas Rohingya melarikan diri ke melalui wilayah perbatasan Myanmar-Bangladesh. Sekarang ini diperkirakan 626 ribu etnis Rohingya tinggal di kamp pengungsian Kutapalong-Balukhali sehingga menjadikan kamp pengungsian itu terbesar di dunia.
Laporan HRW menyebut, Kutapalong-Balukhali sudah sangat padat. Hal itu diperkuat oleh badan PBB untuk urusan pengungsi, UNHCR, yang menyatakan sekitar 200 ribu pengungsi etnis minoritas Rohingya berisiko terkena musibah banjir bandang dan tanah longsor.
Menanggapi laporan ini, Bangladesh menyatakan akan segera merelokasi sekitar 100 ribu pengungsi etnis minoritas Rohingya ke Bhasan Char, sebuah pulau bakau yang dipenuhi rumput. Namun HTW mengatakan tempat itu tidak cocok karena rentan akan bahaya ombak tinggi dan jika terjadi angin topan tempat itu akan benar-benar tenggelam.