Amerika Beri Sanksi Rusia, Menlu Jerman Minta Eropa Berdaulat

Editor

Budi Riza

Selasa, 28 Agustus 2018 15:55 WIB

Menlu Jerman Heiko Maas. Politico Europe

TEMPO.CO, Bonn – Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan Uni Eropa perlu menghindari penggunaan sistem pembayaran finansial Amerika Serikat dengan membuat sistem pembayaran keuangan sendiri.

Baca:

Ini 6 Negara yang Terkena Sanksi Amerika Serikat

Advertising
Advertising

Negara-negara Eropa juga juga perlu membentuk lembaga moneter sendiri serta sistem transfer bank internasional sendiri ala SWIFT, yang dikontrol AS.

Heiko Maas mengatakan pembentukan saluran pembayaran independen dari AS ini diperlukan untuk menyelamatkan perusahaan Eropa, baik yang di dalam atau di luar AS, dari sanksi pemerintah AS karena mereka berbisnis dengan Iran.

“Ini tidak mudah tapi kita sudah mulai melakukannya dengan membuat proposal soal saluran pembayaran finansial, sistem pembayaran independen dari SWIFT untuk mendirikan dana moneter Eropa,” kata Maas seperti dilansir Sputnik News pada Senin, 27 Agustus 2018.

Baca:

Lawan Sanksi Amerika, Rusia Percepat Tinggalkan Dolar

Maas mengatakan ini menanggapi pernyataan dari Kepala Komite Jerman Soal Urusan Ekonomi Eropa Timur, Wolfgang Buchele, bahwa ada prospek hubungan bisnis Rusia dan Jerman terganggu oleh sanksi AS.

“Ini berbahaya karena itu bisa mentarget perusahaan Eropa yang bermitra dengan perusahaan Rusia,” kata Buchele.

Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Turki di Moskow, Rusia, pada Jumat, 24 Agustus 2018. Hurriyet Daily News

Maas meminta Eropa bereaksi terhadap sanksi AS terhadap Rusia, Cina, Turki, dan mitra bisnis penting lainnya dari Uni Eropa.

Baca:

Kena Sanksi, Erdogan Sebut Amerika Tusuk Turki di Punggung

“Washington mendorong kita untuk merespon kebijakan sanksi yang dibuatnya, yang terkait dengan Eropa dan Jerman,” kata Maas. “Kita harus bereaksi terhadap AS yang secara tiba-tiba mengenakan sanksi tidak terkoordinasi dan tidak spesifik terhadap Rusia, Cina, Turki, dan di masa depan terhadap mitra bisnis penting lainnya.”

Di media Handesblatt, Jerman pada Rabu, 22 Agustus 2018, Maas juga menulis,”Sebagai bangsa Eropa, kita telah menjelaskan kepada bangsa Amerika bahwa kami menilai sikap keluar dari perjanjian nuklir Iran sebagai tindakan keliru.”

Presiden AS, Donald Trump, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel, dalam pertemuan bilateral mereka saat KTT NATO, Rabu, 11 Juli 2018 di Brussels, Belgia. [AP Photo / Pablo Martinez Monsivais]

Baca:

Amerika Bentuk Grup Aksi Iran, Menlu Zarif Sebut Upaya Kudeta

Terancam Sanksi Senjata AS, 4 Negara ini Berniat Beli S-400 Rusia

Menurut Maas, untuk menyelamatkan perjanjian nuklir Iran, Uni Eropa harus bersama-sama membangun sistem pembayaran finansial sendiri yang bisa menyaingi sistem buatan Washington ketika AS melewati garis merah.

“Jika sendirian, kita akan gagal dalam tugas ini. Tujuan utama dari kebijakan luar negeri kita adalah membangun Eropa yang kuat dan berdaulat,” kata Maas sambil menambahkan pendirian sistem pembayaran keuangan yang mandiri dari Amerika dan European Monetary Fund serta sistem SWIFT yang independen sebagai jalannya.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

12 jam lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

1 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya