TEMPO.CO, Jakarta - Iran melakukan uji coba penembakan misil jarak pendek di Selat Hormuz dalam sebuah latihan militer pada akhir pekan lalu. Washington menyebut tindakan ini ditujukan untuk mengirimkan sebuah pesan kepada Amerika Serikat yang memperketat sanksi ekonomi kepada Teheran.
"Ini sangat jelas bagi kami bahwa mereka (Iran) sedang mencoba untuk menggunakan latihan militer guna mengirimkan sebuah pesan kepada kami yang muncul saat kami menerapkan sanksi ekonomi dan mereka telah memperlihatkan sejumlah kemampuan," kata Joseph Votel, Kepala Komandan Militer Amerika Serikat.
Dikutip dari Reuters pada Sabtu, 11 Agustus 2018, Votel mengatakan latihan militer pada pekan lalu mirip dengan latihan militer yang dilakukan Iran di masa lalu. Hanya saja, waktu pelaksanaannya dibuat agar bisa menarik perhatian Washington yang telah melakukan pengetatan sanksi ekonomi kepada Iran. Votel memastikan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mengetahui aktivitas militer Iran.
Baca: AS Jatuhkan Sanksi Ekonomi ke Iran Hari Ini, Rouhani Melunak
Pasukan Revolusioner Iran mengkonfirmasi pada Minggu, 5 Agustus 2018 telah melakukan latihan perang dalam beberapa hari terakhir di Selat Hormuz, sebuah wilayah perairan Iran. Mereka menyebut latihan ini ditujukan untuk melawan kemungkinan ancaman yang muncul dari pihak musuh.
Iran sangat geram dengan keputusan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengesampingkan kesepakatan internasional terkait program nuklir Iran dan kembali memperketat sanksi ekonomi terhadap Teheran. Sejumlah pejabat senior Iran memperingatkan Teheran tidak akan dengan mudah mendapatkan keuntungan menyusul kampanye Amerika Serikat untuk tidak membeli minyak mentah dari Iran.
Baca: Jerman dan Cina Sepakat Soal Nuklir Iran, Menolak Sikap AS
Sebelumnya pada Juli lalu, Pemimpin Iran tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan dukungan kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani. Dia bahkan menyarankan Iran bahkan akan memblokade ekspor minyak negara-negara teluk jika ekspor minyak Iran dihentikan.