Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terancam Sanksi Senjata AS, 4 Negara ini Berniat Beli S-400 Rusia

image-gnews
Ini adalah sistem pertahanan udara rudal anti-rudal S-400 buatan Rusia.  Sputnik / Igor Zarembo
Ini adalah sistem pertahanan udara rudal anti-rudal S-400 buatan Rusia. Sputnik / Igor Zarembo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menegaskan bahwa akuisisi sistem pertahanan udara S-400 Rusia bisa memicu sanksi bagi negara dan entitas lain di seluruh dunia.

Departemen Luar Negeri AS pernah menentang niat Turki untuk mengakuisisi sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Sanksi pembelian senjata asing terutama Rusia susia dengan Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), yakni undang-undang sanksi yang diberlakukan untuk Iran, Korea Utara dan Rusia.

Baca: Lawan Sanksi Amerika, Rusia Percepat Tinggalkan Dolar

Seperti dikutip dari situs Kementerian Keuangan AS, www.treasury.gov, 25 Agustus 2018, pada 2 Agustus 2017, Presiden Donald Trump menandatangani UU CAATSA atau Hukum Publik 115-44, Untuk memberikan tinjauan kongres dan melawan agresi oleh Pemerintah Iran, Federasi Rusia, dan Korea Utara, dan untuk tujuan lain.


Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert, menjelaskan bahwa pemerintah di seluruh dunia telah diperingatkan untuk tidak membeli sistem pertahanan S-400 Rusia, dengan catatan bahwa AS akan mengenakan sanksi terhadap mereka, yang tidak mengikuti rekomendasi tersebut. Sejauh ini sistem S-400 digunakan oleh Rusia, Belarus, dan Cina, tetapi sejumlah negara lain juga tertarik untuk membelinya. Berikut ini negara-negara yang berencana membeli sistem persenjataan S-400 Rusia, seperti dilansir Sputniknews, 25 Agustus 2018.

 

1. India

Rusia dan India mencapai kesepakatan awal untuk pengiriman S-400 pada Oktober 2016, tetapi kontrak belum ditandatangani. Pada 20 Agustus 2018, Direktur Layanan Federal Rusia untuk Kerjasama Militer-Teknis (FSMTC) Dmitry Shugaev mengumumkan bahwa kedua negara hampir menandatanganinya dan mengatakan bahwa konsesi tertentu telah dibuat dalam hal harga akhir untuk mitra strategis Rusia. Dia mengharapkan kontrak akan ditandatangani pada akhir tahun, kemungkin pada Oktober.

Baca: AS Ancam India jika Beli Sistem Pertahanan S-400 Rusia, Ada Apa?

Radar dan software S-400 Triumph telah disempurnakan sehingga dapat menghancurkan 36 target secara bersamaan. Radar panorama 91N6E dapat mendeteksi target sejauh 600 km dan radar 92N6 merupakan radar multi fungsi yang mampu mendeteksi 100 target dengan jangkauan 400 km. topwar.ru


Amerika Serikat telah memperingatkan India tentang konsekuensi membeli sistem pertahanan rudal Rusia. India mengirim delegasi pejabat angkatan bersenjata senior dan ahli teknis untuk mencoba dan membujuk AS agar memberikan India pengecualian dari sanksi atas akuisisi sistem S-400. Pada 2 Agustus diumumkan bahwa AS telah memasukkan pengabaian tersebut dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional 2019.

 

2. Arab Saudi

Kerajaan Arab Saudi pertama kali menunjukkan minatnya terhadap sistem pertahanan udara Rusia selama Dubai Airshow 2015, menurut kepala perusahaan Rusia Rostec dan kemudian dikonfirmasi oleh Duta Besar Rusia untuk Arab Saudi, Oleg Ozerov. Pada 2017 Moskow dan Riyadh mencapai kesepakatan tentang pasokan berbagai jenis senjata Rusia ke kerajaan, termasuk sistem rudal anti-pesawat S-400. Kontrak belum ditandatangani karena pihak masih merahasiakan rincian teknis dari perjanjian.

Baca: Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Rusia telah mengoperasikan sistem pertahanan udara S-400 Triumf yang dapat membidik 36 pesawat dalam radius 150 km. S-400 dilengkapi empat macam rudal yang berbeda jangkauannya, yaitu rudal 40N6 (jangkauan 400 km, rudal 48N6 (250 km), rudal 9M96E dan 9M96E2 (40 km dan 120 km). Rudal S-400 mampu melaju dengan kecepatan 4,8 km/detik, sehingga target sejauh 400 km dapat dihancurkan dalam waktu 83 detik saja. Triumf juga mampu menghadang rudal balistik. Sputnik/ Sergey Malgavko

3. Qatar

Pada Januari 2018, Duta Besar Qatar untuk Rusia Fahad bin Mohammed Attiyah mengatakan Qatar tengah berada dalam tahap pembicaraan dengan Rusia mengenai akuisisi sistem S-400. Namun terlepas dari tekanan oleh AS, Doha mungkin dilaporkan menghadapi reaksi keras atas S-400 dari tetangganya Arab Saudi, menurut laporan oleh media Prancis La Monde, mengutip surat Raja Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Baca: Saudi Berkeberatan, Rusia Tetap Jual S-400 ke Qatar

Rusia dan Qatar telah menegaskan bahwa tekanan Arab Saudi pada kesepakatan S-400 tidak akan menghentikan keduanya dari rencana pembelian.

 

4. Irak

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya telah menandatangani kesepakatan pembelian sistem pertahanan udara S-400 Triumph dengan Rusia dan telah membayar uang muka. Pembelian ini membuat heboh NATO, bahkan seorang jendral NATO mengatakan Turki akan menghadapi konsekuensi. AFP/Rissian Defence Ministry

Baghdad menyatakan minatnya untuk membeli sistem S-400 Rusia pada Februari 2018, dengan alasan kebutuhan untuk memperoleh persenjataan yang akan memperkuat keamanan Irak dan Angkatan Bersenjata negara itu. Tetapi pada saat yang sama, Menteri Luar Negeri Irak, Ibrahim Jaafari, mencatat bahwa kemungkinan sanksi AS merupakan hambatan dalam hal kesepakatan tersebut, tetapi mengatakan bahwa Irak belum membuat keputusan akhir.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan berbicara dalam konferensi pers, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Tel Aviv, Israel, 15 Desember 2023. REUTERS/Violeta Santos Moura
Amerika Serikat Siap Jatuhkan Sanksi Baru ke Tehran Dampak Serangan Iran ke Israel

Pemerintah Amerika Serikat sedang berupaya menjatuhkan sanksi baru ke Iran sebagai bentuk balasan atas serangan Iran ke Israel pada akhir pekan lalu.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

1 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

2 hari lalu

Rudal balistik antarbenua Hwasong-18 diluncurkan saat latihan di lokasi yang tidak diketahui pada 18 Desember 2023. Korea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18  untuk mengkonfirmasi kesiapan perang kekuatan pencegahan nuklirnya dalam menghadapi meningkatnya permusuhan dengan Amerika Serikat. KCNA via REUTERS
AS 'Prihatin Luar Biasa' atas Dugaan Hubungan Korea Utara-Iran

Setelah menjalin hubungan diplomatik pada 1973, Korea Utara dan Iran diketahui memiliki hubungan yang dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

2 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

2 hari lalu

Menteri Keuangan AS Janet Yellen bertemu dengan perwakilan komunitas bisnis AS di Tiongkok di Beijing, 7 Juli 2023. REUTERS/Thomas Peter
AS akan Jatuhkan Sanksi Baru kepada Iran atas Serangan terhadap Israel

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengungkap rencana menjatuhkan sanksi baru kepada Iran.


Menteri Luar Negeri Israel Mendesak Negara di Dunia Jatuhkan Sanksi ke setelah Serangan Iran

3 hari lalu

Menteri Luar Negeri sementara Israel,  Israel Katz. Sumber: The Times of Israel
Menteri Luar Negeri Israel Mendesak Negara di Dunia Jatuhkan Sanksi ke setelah Serangan Iran

Israel kembali mendesak negara-negara menjatuhkan sanksi terhadap Iran, menyusul serangan Iran pada 13 April 2024.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

4 hari lalu

Iran Lancarkan Serangan Balasan ke Israel, Apa Respons Amerika Serikat, China, dan Rusia?

Iran telah melancarkan serangan udara terhadap Israel yang menuai berbagai respon dari negara-negara di dunia, termasuk China, Rusia, dan AS.