Masih Tegang dengan Trump, Erdogan Bilang Bakal Lawan Terus

Editor

Budi Riza

Minggu, 19 Agustus 2018 15:31 WIB

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan disaksikan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Brussels Belgia, 11 Juli 2018. (Presidency Press Service via AP, Pool)

TEMPO.CO, Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan akan melawan setiap upaya untuk mempermainkan perekonomian negaranya.

Baca:
Trump -- Erdogan Tegang, Pengadilan Turki Tolak Banding Pastor AS
Terkait Lira, Qatar Janji Investasi Rp 221 Triliun kepada Erdogan

Erdogan mengatakan ini pada Sabtu, 18 Agustus 2018, atau sehari setelah dua lembaga pemeringkat surat utang Moody’s dan Standard & Poor’s menurunkan peringkat Turki menjadi non investasi atau junk.

Advertising
Advertising

“Sekarang beberapa orang mencoba mengancam kita lewat ekonomi, lewat tingkat suku bunga, nilai tukar mata uang, investasi dan inflasi,” kata Erdogan dalam rapat di Partai Keadilan dan Pembangunan, yang merupakan partai pendukungnya, seperti dilansir Reuters.

Erdogan melanjutkan,”Kami telah melihat permainan Anda, dan kami menantang Anda.”

Nilai tukar mata uang lira melemah sekitar 40 persen terhadap dolar sejak awal tahun. Seperti dilansir Hurriyet Daily News, pada awal pekan ini, nilainya sempat anjlok ke level 7,24 per dolar sebelum menguat ke level 6. Pelemahan ini dipicu kenaikan tarif impor baja dan aluminium oleh Presiden AS, Donald Trump, menjadi 50 persen dan 20 persen.

Erdogan melakukan retaliasi terhadap kebijakan Trump dengan menaikkan tarif impor dua kali lipat untuk produk mobil penumpang, alkohol dan tembakau menjadi masing-masing 120 persen, 140 persen dan 60 persen.

Bank sentral Turki, CBRT, juga membatasi transaksi jual beli lira dan valuta asing antara bank Turki dengan bank asing untuk menekan aksi para spekulan.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (kiri) dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani

Ketegangan AS dan Turki ini bermula dari permintaan Trump agar pastor Andrew Brunson segera dibebaskan. Otoritas Turki menolak karena Brunson, yang telah dua puluh tahun tinggal di sana, diduga terlibat kegiatan mata-mata dan terorisme terkait aksi kudeta militer gagal pada 2016 terhadap pemerintahan Erdogan.

Baca:

Menlu Sebut Turki Siap Dialog dengan Amerika, Ini Syaratnya
Kena Sanksi, Erdogan Sebut Amerika Tusuk Turki di Punggung
Lawan Spekulan Lira, Bank Sentral Turki Cukur Transaksi Valas

Pemerintah AS, seperti dijelaskan menteri Keuangan, telah menyiapkan sanksi lanjutan kepada Turki. Dalam conference call dengan sekitar 6000 investor beberapa hari lalu, Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, mengaku negaranya mengedepankan imvestasi langsung untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan tidak akan meminjam ke IMF.

Soal tekanan Trump ini, Erdogan mengatakan,”Kami tidak akan menyerah kepada mereka yang bertindak seperti mitra strategis tapi membuat kita sebagai target strategis.” Erdogan sebelumnya menuding AS telah menusuk Turki, yang merupakan sesama negara anggota NATO, dari belakang dengan pengenaan kenaikan tarif impor.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

5 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

8 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya