Hubungan Menegang, Erdogan kepada Trump: Ada Apa dengan Anda?

Reporter

Terjemahan

Editor

Budi Riza

Senin, 13 Agustus 2018 10:31 WIB

Sejumlah balon bergambarkan patung Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Turki Tayyip Erdogan diarak selama parade Karnaval yang ke-134 di Nice, Perancis, 20 Februari 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Istanbul – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengkritik pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait ketegangan yang terjadi diantara dua sekutu NATO ini sejak pekan lalu.

Baca:

Erdogan Sebut Amerika Lancarkan Perang Dagang

Pemilu Turki, Trump Ucapkan Selamat kepada Erdogan

Advertising
Advertising

“Kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada mereka yang mengorbankan kemitraan dan aliansi strategis negara berpenduduk 81 juta orang dengan memilih hubungan dengan organisasi teroris,” kata Erdogan, yang berbicara di hadapan para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan di Provinsi Trabzon, yang terletak di timur laut Turki seperti dilansir Anadolu, Ahad, 12 Agustus 2018.

Hubungan Turki dan AS menegang setelah pemerintahan Trump mengenakan saksi terhadap dua menteri yaitu Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, dan Menteri Kehakiman, Abdulhamit Gul, karena menolak melepas pastor asal AS, Andrew Brunson.

Brunson sedang menjalani proses hukum di Turki dengan tuduhan terlibat kegiatan terorisme. Brunson dituduh terlibat dalam upaya kudeta terhadap Erdogan pada 2016 dengan membantu kelompok pelaku kudeta.

Trump lalu menekan Turki dengan menaikkan tarif impor atas produk alumunium dan baja dari negara itu sebanyak masing-masing 20 persen dan 50 persen.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump berjabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan disaksikan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Brussels Belgia, 11 Juli 2018. (Presidency Press Service via AP, Pool)

“Bukankah negara kita mitra strategis? Ada apa dengan Anda sekarang? Kenapa Anda menghancurkan kemitraan ini,” kata Erdogan kepada Trump dalam pidatonya.

Baca:

Amerika Serikat Kenakan Sanksi Kepada Dua Menteri Turki

Mata Uang Lira Terpuruk, Erdogan Minta Warga Turki Jual Dollar

Erdogan meminta Trump untuk bersikap adil sambil mengatakan,”Kami akan bertindak sesuai hukum internasional.” Dia menambahkan tidak ada seseorangpun, negara atau lembaga pemeringkat ekonomi, yang dapat mengancam Turki dan rakyatnya.

Erdogan mengungkapkan, seperti dilansir Reuters, AS memberi tenggat hingga Rabu, 8 Agustus 2018, kepada pemerintah Turki untuk membebaskan pastor Andrew Brunson.

Erdogan mengatakan Washington mengancam mengenakan sanksi jika Turki menolak membebaskan pastor itu,” begitu dilansir Reuters. Pengadilan di Turki telah mengeluarkan putusan untuk memindahkan Brunson ke tahanan rumah setelah 20 bulan ditahan di penjara.

Berita terkait

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

37 menit lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

4 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

6 hari lalu

Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

6 hari lalu

Menhan Rusia Menuduh NATO Kerahkan 33 Ribu Prajurit Dekat Perbatasan

Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan NATO telah mengerahkan sekitar 300 tank dan lebih dari 800 jenis kendaraan lapis baja dekat perbatasan Rusia.

Baca Selengkapnya

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

6 hari lalu

Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

8 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

8 hari lalu

Erdogan Bertemu Ismail Haniyeh, Israel Mengecam

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik Gaza yang telah mengguncang Timur Tengah sejak 7 Oktober.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

9 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

9 hari lalu

Inggris Tolak Permintaan Israel untuk Tetapkan Garda Revolusi Iran sebagai Teroris

Menolak menetapkan Garda Revolusi Iran sebagai teroris, David Cameron berpendapat lebih baik jika London dapat terus berkomunikasi dengan Teheran.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya