TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita Turki, Ebru Ozkan mengaku senang saat tiba di Turki setelah lebih dari sebulan ditahan oleh otoritas Israel dengan tuduhan terorisme.
Ozkan tiba di Istanbul, Turki, pada Senin siang, 16 Juli 2018 sekitar pukul 12.00 waktu setempat, dengan menggunakan penerbangan Turkish Airlines.
Baca: Kisah Wanita Palestina di Penjara Israel: Ingin Berkaca tapi...
Wanita berusia 27 tahun itu mengatakan dia senang penangkapannya berakhir.
"Terima kasih Tuhan sudah berakhir. Saya di negara saya, saya dalam kedamaian," kata Ozkan, seperti dilansir Daily Sabah pada 16 Juli 2018.
Dia juga mengaku pembebasannya atas dukungan pemerintah Turki saat dia ditahan.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Recep Tayyip Erdoan kami, dia cukup baik, sangat tertarik dengan kasus saya," tambahnya.
Baca: Israel Larang Tahanan Palestina Nonton Piala Dunia 2018
Oleh pengacaranya, Ozkan ditangkap atas klaim tak berdasar pada 11 Juni di Bandara Ben Gurion karena diduga terkait dengan kelompok teroris. Dia kemudian ditempatkan di penjara Hasharon dekat kota Netanya.
Dakwaan yang disiapkan oleh jaksa Israel menuduh Ozkan membantu dan menyediakan berbagai layanan kepada Hamas, mengganggu perdamaian dan membawa uang bagi musuh Israel.
Setelah ada upaya berlanjut dari pemerintah Turki, Ozkan akhirnya dibebaskan pada Rabu pekan lalu. Paspornya lalu dikembalikan serta larangan perjalanan internasional dicabut.
Baca: Israel Bekukan Santunan untuk Tahanan dan Keluarga Palestina
Ozkan bukanlah warga negara Turki pertama yang ditahan oleh otoritas Israel. Pada Januari llau, Osman Hazir, seorang warga Turki berusia 46 tahun, ditangkap karena berselfie di Masjid Al-Aqsa Yerusalem Timur sambil memegang bendera Turki.
Dan Desember lalu, Israel menangkap Abdullah Kzirmak dan Mehmet Gargl setelah keduanya bertengkar dengan polisi Israel yang mencoba menghalangi mereka memasuki situs suci.
Pada bulan yang sama, warga Turki lainnya, Adem Koç ditangkap Israel di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa karena diduga mengganggu perdamaian dan mengambil bagian dalam demonstrasi ilegal.
DAILY SABAH|HAREETZ