Cina Bangun Armada Kapal Selam Nirawak, Incar Kapal Amerika

Editor

Budi Riza

Senin, 23 Juli 2018 08:00 WIB

Pemerintah Cina membangun armada kapal selam nirawak dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk mengimbangi pergerakan pasukan AS di Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik Barat. SCMP

TEMPO.CO, Beijing – Militer Cina mengembangkan kapal selam cerdas nirawak, yang bakal diluncurkan pada awal 2020. Kapal selam yang dibuat dengan biaya relatif lebih murah dibandingkan kapal selam konvensional berawak ini diproyeksikan untuk melakukan serangkaian misi.

Baca:

“Misinya seperti melakukan pengintaian musuh, pemasangan ranjau hingga melakukan serangan kamikaze terhadap kapal musuh,” begitu diansir media SCMP mengutip sejumlah ilmuwan yang merancang sistem kecerdasan buatan untuk kapal selam ini, Ahad, 22 Juli 2018.

Kapal selam nirawak ini tidak ditujukan untuk menggantikan sepenuhnya keberadaan kapal selam berawak. Rencananya, kapal selam ini ditujukan untuk mengimbangi pergerakan angkatan laut Barat seperti Amerika Serikat di kawasan laut strategis seperti Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik Barat.

Advertising
Advertising

Cina telah membangun pusat pengetesan terbesar di dunia untuk kapal drone di Kota Zhuhai, Guangdong. Pemerintah juga membangun sistem pendukung berbasis Kecerdasan Buatan, Artificial Intelligence, untuk para komandan kapal selam.

“System ini dibangun untuk membantu para kapten kapal membuat keputusan akurat secepat mungkin dalam situasi tempur,” begitu dilansir SCMP.

Sistem kapal selam nirawak ini dirancang untuk menjadi bagian terintegrasi dengan sistem persenjataan militer otonom atau berawak baik di darat, udara, laut dan luar angkasa untuk mencapai target yang diinginkan.

Baca:

Kapal selam nirawak cerdas ini tidak dikendalikan oleh operator di dalamnya. Kapal-kapal selam ini keluar pangkalan untuk melakukan tugasnya lalu kembali ke pangkalan. Kapal ini bisa melakukan kontak dengan komandan di pangkalan untuk mengupdate informasi.

“Tapi didesain sepenuhnya untuk menyelesaikan misi tanpa intervensi manusia,” kata ilmuwan yang tidak disebutkan namanya kepada SCMP.

Cina saat ini memiliki versi awal kapal selam nirawak yang relatif berukuran kecil. Proses peluncuran dan kembalinya kapal selam ke pangkalan masih membutuhkan bantuan kapal yang lebih besar. Daya jangkau dan daya angkutnya juga relatif minim.

Versi generasi kedua yang sedang dibangun ini berukuran jauh lebih besar dibandingkan versi awal. Kapal selam cerdas nirawak lanjutan ini mampu membawa berbagai perlengkapan serius untuk kegiatan pemantauan, rudal dan torpedo. Sumber energinya berasal dari mesin diesel atau jenis energi lain yang bisa menyuplai energi hingga berbulan-bulan.

Kapal selam nirawak cerdas generasi kedua ini bakal bisa bergerak secara dinamis menyesuaikan dengan kondisi laut yang kompleks, menghindari deteksi radar musuh, berubah arah, dan mampu membedakan kapal militer dengan sipil secara otomatis, hingga mencapai posisi yang diperintahkan.

Seperti diberitakan Reuters, Komando Pasifik AS kerap melakukan latihan di Cina Selatan dengan menggunakan berbagai jenis kapal tempur sejak tahun lalu. Ini dilakukan untuk menantang klaim sepihak Cina atas wilayah laut luas, yang bernilai ekonomi dan strategis ini.

Sumber:

https://www.scmp.com/news/china/society/article/2156361/china-developing-unmanned-ai-submarines-launch-new-era-sea-power

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

5 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

14 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

18 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

18 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

19 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

4 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya