Wan Azizah Tetap Jadi Deputi PM Malaysia meski Anwar Ibrahim ...

Editor

Budi Riza

Senin, 23 Juli 2018 07:07 WIB

Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail (tengah), berfoto dengan suaminya, Anwar Ibrahim, yang juga bekas Deputi PM Malaysia, di rumahnya seusai pembebasan Anwar dari Penjara Sungai Buloh Malaysia. Channel News Asia

TEMPO.CO, Kota Kinabalu – Deputi Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, bakal melanjutkan jabatan itu meskipun Anwar Ibrahim memenangkan posisi sebagai Presiden Partai Keadilan Rakyat, yang akan digelar pada Agustus 2018.

Baca:

Anwar Ibrahim Dilarikan ke UGD

Anwar Ibrahim Bakal Menjadi Presiden PKR Malaysia, kenapa?

Advertising
Advertising

Sekretaris Jenderal PKR, Saifuddin Nasution Ismail, mengatakan ini merupakan kesepakatan internal partai yang dibuat pada konvensi nasional pada 6 Januari 2018. Anwar, yang pernah menjabat sebagai Deputi PM Malaysia era pemerintahan Mahathir Mohamad, merupakan suami dari Wan Azizah.

Konvensi partai itu berbunyi Mahathir Mohamad menjadi PM, dan Wan Azizah menjadi deputi PM. Sedangkan Anwar bakal menempati posisi kepemimpinan nasional pada putaran berikutnya.

“Ini artinya, Wan Azizah bakal melanjutkan posisi deputi PM berdasarkan konsensus. Sementara Anwar, jika tidak ada halangan untuk memegang posisi Presiden PKR, bakal tetap di posisi itu,” kata Saifuddin seperti dilansir New Straits Times, Ahad, 22 Juli 2018.

Raja Malaysia, Sultan Muhammad V, melantik jajaran kabinet berisi 13 menteri, yang dipimpin PM Mahathir Mohamad dan Wakil PM, Wan Azizah Wan Ismail, di Istana Negara, pada Senin, 21 Mei 2018. Malaysia Decides

Saifuddin menjelaskan Anwar masih harus menjalani pemilu untuk mendapatkan kursi di parlemen. Ini sebagai syarat konstitusi untuk masuk sebagai anggota kabinet. “Kita belum mencapai tahapan itu. Dia (Anwar) masih harus mendapat kapasitas untuk mejadi pejabat pemerintah,” kata Saifuddin.

Baca:

Mahathir Mohamad: Kasus Anwar Ibrahim Beda dengan Najib Razak

Anwar Ibrahim Operasi Tulang Belakang di Turki

Selama masa ini berlangsung, Saifuddin menjelaskan,”Wan Azizah bakal tetap di posisi deputi PM,” kata dia kepada media seusai pertemuan antara Wan Azizah dan para pemimpin PKR di Sabah.

Pemimpin de fakto Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, mengatakan siap mengikuti pemilihan internal untuk posisi Presiden partai untuk pertama kalinya setelah tidak bisa melakukan ini karena menjalani masa hukuman di penjara dalam kasus sodomi.

Saat ini, posisi Presiden PKR dijabat istrinya, Wan Azizah Wan Ismail, yang telah menjabat posisi ini selama lebih sepuluh tahun terakhir sejak partai berdiri.

“Insya Allah, jika mandat diperoleh dari akar rumput partai maka saya akan memimpin partai sebagai Presiden setelah selesainya kongres PKR pada November 2018,” begitu kata Anwar dalam unggahan di akun Facebook miliknya seperti dilansir Channel News Asia, Ahad, 15 Juli 2018.

Anwar Ibrahim mendapat pengampunan penuh dari raja Malaysia sehari setelah koalisi Pakatan Harapan, yang dibentuk PKR bersama tiga partai lainnya, memenangkan pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018.

Berita terkait

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

8 menit lalu

Kapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional

PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

20 jam lalu

Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

21 jam lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

23 jam lalu

Alasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

23 jam lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

1 hari lalu

Kronologi Bea Cukai Dituduh Gelapkan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh

Pengusaha Malaysia merasa kehilangan 9 mobil mewahnya yang ditahan Bea Cukai di Gudang Soewarna, Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Soekarno-Hatta

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

1 hari lalu

Bea Cukai Minta Pengusaha Malaysia Kenneth Koh Lunasi Denda Rp11,8 M Bila Mau 9 Mobil Mewahnya Kembali

Bea Cukai menyatakan pengusaha asal Malaysia, Kenneth Koh. cukup melunasi denda yang kini mencapai Rp11,8 miliar bila ingin 9 mobil mewahnya kembali.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

1 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

2 hari lalu

Facebook Hapus Unggahan Pertemuan Anwar Ibrahim dengan Hamas

Anwar Ibrahim melakukan pertemuan dengan para pemimpin Hamas di Qatar. Unggahannya soal pertemuan itu dihapus oleh Facebook.

Baca Selengkapnya