TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin de facto Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, akan mencalonkan diri dalam pemilihan ketua umum PKR untuk pertama kalinya setelah di penjara. Istrinya, Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, telah memegang posisi tak tergantikan selama lebih dari satu dekade sejak partai ini didirikan.
Anwar Ibrahim akhirnya memenuhi syarat untuk pencalonan, setelah menerima pengampunan penuh dari Raja pada bulan Mei lalu atas vonis sodomi yang dituduhkan kepadanya oleh pemerintah sebelumnya untuk menjauhkannya dari panggung politik Malaysia. Koalisinya, Pakatan Harapan, memenangkan pemilihan umum untuk pertama kalinya pada pemilu tersebut.
Baca: Anwar Ibrahim Bakal Menjadi Presiden PKR Malaysia, kenapa?
"Insya Allah, jika mandat diperoleh dari perwakilan partai di seluruh negeri, saya akan memimpin partai sebagai ketua umum setelah selesainya Kongres Nasional Keadilan pada November 2018," kata Anwar dalam unggahan Facebooknya pada 15 Juli, seperti dilaporkan Channel News Asia, 16 Juli 2018.
Anwar mengatakan keputusan untuk mencalonkan diri dibuat setelah diskusi dengan pimpinan partai termasuk ketua umum saat ini, Wan Azizah, dan wakil presiden Azmin Ali, yang juga Menteri Urusan Ekonomi Malaysia.
Unggahan Facebook Anwar Ibrahim soal pencalonannya sebagai ketua Partai Keadilan Rakyat.[Facebook/Anwar Ibrahim]
Dia juga berniat untuk bersaing sebagai anggota parlemen di beberapa titik untuk membuka jalan bagi dirinya kembali ke politik. Sebelum pemilihan umum 9 Mei, Pakatan Harapan telah setuju agar Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri berikutnya setelah mantan pesaingnya, Mahathir Mohamad, mundur.
Para pemimpin PKR di setidaknya dua negara telah memberikan dukungan mereka atas keputusan Anwar Ibrahim untuk pencalonannya sebagai ketua umum partai.
Baca: Usai Meminta Maaf Soal Tuhan, Duterte Berakhir Pekan di Malaysia
Dilansir Free Malaysia Today, Kelantan PKR serta empat wakil terpilih di Perlis telah menyambut baik pengumuman oleh Anwar dan mengatakan hal itu sejalan dengan perjanjian Pakatan Harapan (PH) untuk menjadikannya perdana menteri kedelapan.
"Anwar Ibrahim adalah pilar agenda reformasi untuk menopang bangsa lagi untuk mencapai posisi terhormat. Namanya telah digembar-gemborkan di dalam dan di luar negeri yang membuktikan kemampuannya untuk memimpin," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh Kangar MP Noor Amin Ahmad, dan tiga majelis negara Asrul Nizan Abd Jalil, Gan Ay Ling dan Noor Azam Karap.