TEMPO.CO, Jakarta - Anwar Ibrahim, mantan wakil Perdana Menteri Malaysia periode 1993-1998 dan Ketua de facto Partai Keadilan Rakyat Malaysia, dilarikan ke unit gawat darurat sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur, pada Sabtu malam, 23 Juni 2018. Anwar dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh sakit pada bagian punggung dan bahu setelah pulang dari perjalanannya ke Turki.
Dikutip dari situs channelnewsasia.com pada Sabtu, 23 Juni 2018, Direktur Komunikasi Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Fahmi Fadzil, mengatakan Anwar dalam kondisi stabil.
Baca: Bebas, Anwar Ibrahim: Malaysia Memasuki Era Baru Reformasi
Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim bersama Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman BJ Habibie, Jakarta, 20 Maret 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Baca: Raja Malaysia Akui Anwar Ibrahim Dizalimi?
Sebelumnya kabar soal kondisi kesehatan Anwar disampaikan oleh putrinya, Nurul Izzah Anwar, yang mengatakan keluarganya sedang dalam perjalanan mengantarkan Anwar ke sebuah rumah sakit di ibu kota Kuala Lumpur, Malaysia. Anwar ketika itu, dibawa menggunakan ambulance dan kediamannya di Bukit Segambut, Malaysia.
Situs berita Malaysia, thestar.com.my mewartakan pada November 2017, Anwar diketahui menjalani operasi pada bagian bahu kanannya di rumah sakit Kuala Lumpur atau HKL. Tindakan itu diambil setelah dia menderita sakit yang terus-menerus pada bahu kanannya yang kondisinya memburuk setelah sebuah kecelakaan mobil pada 22 September 2017.
Dalam dunia politik Malaysia, Anwar dikenal sebagai salah satu tokoh oposisi di era pemerintahan mantan Perdana Menteri Najib Razak. Pada Mei 2018, dia dibebaskan dari penjara setelah mendapat pengampunan dari Raja Malaysia dari tuduhan penyimpangan seksual, sodomi. Anwar dan para pendukungnya menyebut kasus itu bermotif politik.