TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat, Anwar Ibrahim, mengucapkan selamat kepada Recep Tayyip Erdogan yang terpilih kembali sebagai Presiden Turki setelah memenangkan pemilu Presiden pada 24 Juni 2018.
Anwar, yang merupakan bekas deputi Perdana Menteri Malaysia dan baru saja bebas dari penjara di Malaysia dalam kasus sodomi dengan mendapat pengampunan raja, berkirim surat kepada Erdogan.
Turki Menggelar Pemilu Hari Ini, Erdogan Menang Mudah?
Erdogan Terpilih Jadi Presiden Turki, Raih Suara Mayoritas
“Saya juga meyakini kemenangan Anda merupakan kemenangan bagi dunia Islam yang modern dan progresif, yang menerima perubahan namun tidak mengabaikan nilai-nilai keyakinan kita dan ajaran fundamental nabi suci,” kata Anwar seperti dilansir media The Star pada Senin, 25 Juni 2018.
Pendukung Partai AK dan Presiden Recep Tayyip Erdogan berkumpul untuk merayakan kemenangan pada pemilihan umum di markas AKP, Ankara, Turki, 24 Juni 2018. REUTERS/Stoyan Nenov
Anwar juga mengucapkan selamat kepada rakyat Turki yang telah melaksanakan pesta demokrasi secara damai. “Mandat nyata yang diberikan rakyat adalah sebuah pernyataan terhadap kepemimpinan Anda tidak hanya Turki dan wilayah ini yang sedang mendapat cobaan,” kata dia.
Baca:
Erdogan, yang didukung Partai Keadilan, memenangkan pemilu Presiden melawan lima kandidat lainnya dengan perolehan suara 52,5 persen. Seperti dilansir Mirror, ini membuatnya melanjutkan kekuasaan sebagai Presiden untuk lima tahun berikutnya dengan sistem baru pemerintahan yaitu presidensil. Kandidat penantang utama yaitu Muharrem Ince dari Partai Rakyat Republik mendapat 31,7 persen.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama istrinya, Emine Erdogan, menyapa pendukungnya saat berada di markas AKP, Ankara, Turki, 25 Juni 2018. Erdogan meraih 53 persen suara, mengalahkan rival kuatnya, Muharrem Ince, yang memperoleh 31 persen dukungan. REUTERS/Stoyan Nenov
Anwar mlanjutkan,”Saya meyakini komitmen Anda terhadap demokrasi untuk melanjutkan peningkatan kesejahteraan rakyat Turki serta penyelesaian elemen subversif, yang menjadi janji utama kampanye, berkontribusi terhadap kemenangan Anda kali ini.”
Pada kampanye kemarin, Erdogan berjanji untuk memberantas unsur-unsur pendukung kudeta militer 2016 yang gagal dan didukung ulama Fethullah Gulen, yang mengasingkan diri ke AS. Erdogan juga berjanji menangani terorisme dan melanjutkan operasi militer di perbatasan Suriah untuk mengalahkan pasukan separatis Kurdi, yang ingin memisahkan diri.