Pemerintah Amerika Tuding Korea Utara Langgar Sanksi Impor BBM

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 Juli 2018 14:24 WIB

Headline surat kabar media-media di Singapura pada Selasa, 12 Juni 2018, diwarnai pemberitaan soal pertemuan Kim Jong Un dan Donald Trump. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, New York - Pemerintah Amerika Serikat menuding Korea Utara melanggar sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai batasan impor minyak bumi olahan. Tuduhan ini menyatakan ada transfer minyak bumi olahan dilakukan antarkapal.

Amerika Serikat menyerahkan dokumen pengaduan mengenai hal ini ke komite sanksi dari Dewan Keamanan PBB. Tudingan Amerika tersebut muncul di tengah proses pelaksanaan denuklirisasi Semenanjung Korea, yang disepakati di Singapura pada Juni 2018.

Baca:
AS, Korsel, Jepang Konfirmasi Korea Utara Siap Denuklirisasi
Korea Utara: Pemikiran Amerika Serikat Seperti Bandit

“Pemerintah Amerika mengatakan 89 kapal tanker Korea Utara membawa masuk minyak bumi olahan ilegal yang diperoleh lewat transfer antarkapal pada 30 Mei 2018,” demikian dilansir Reuters, yang mendapatkan dokumen pengaduan ini pada Kamis, 12 Juli 2018.

Dokumen itu, Reuters melanjutkan, tidak menyatakan secara jelas kapal dari negara mana yang mengirimkan minyak bumi olahan itu. Namun laporan tersebut menyebutkan ada kasus transfer minyak bumi melibatkan kapal berbendera Rusia dan Belize pada tahun ini.

Advertising
Advertising

Baca:
Amerika Serikat Minta Cina Tak Pengaruhi Korea Utara
Korea Utara Sesalkan Hasil Kunjungan Menlu AS Mike Pompeo

Seperti diberitakan sebelumnya, 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menyepakati pembatasan impor minyak bumi olahan sebanyak 500 ribu barel per tahun pada Desember 2017. Jumlah ini menyusut drastis dari batas yang dibuat pada September 2018, yaitu sebanyak 2 juta barel per tahun.

Menurut situs Dewan Keamanan PBB, ada dua negara yang menjual BBM olahan secara resmi ke Korea Utara, yaitu Cina dan Rusia, sebanyak sekitar 14 ribu ton pada 2018 ini.

“Penjualan-penjualan ini dan bentuk-bentuk transfer lainnya harus segera dihentikan karena Amerka meyakini DPRK telah melanggar kuota untuk produk impor BBM olahan,” begitu bunyi pernyataan tertulis itu. Kapal tanker Korea Utara diduga telah mengimpor 1.367.628 barel per 2018 atau nyaris tiga kali kuota yang ditetapkan.

Seperti diberitakan Channel News Asia, hubungan Amerika Serikat dan Korea Utara mulai memanas kembali pasca-pertemuan Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo dan pejabat tinggi Korea Utara di Pyongyang pada pekan lalu. Terjadi perbedaan pandangan antara Amerika dan Korea Utara mengenai pembukaan sanksi ekonomi atas negara itu, yang disponsori Amerika.

Korea Utara menginginkan sanksi itu segera dibuka secara bertahap pasca-kesepakatan denuklirisasi dengan Presiden Donald Trump di Singapura.

Namun Amerika menginginkan sanksi itu dibuka setelah Korea Utara melakukan denuklirisasi yang terbukti tidak bisa dibatalkan. Korea Utara menyebut tindakan Amerika itu sebagai bandit.

Berita terkait

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

2 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

2 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

2 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

7 hari lalu

Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI Patuhi Sanksi Ihwal Dugaan Penyelewengan Hibah BUMN

DK PWI telah memutuskan memberikan sanksi dan tindakan organisatoris terhadap Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun dan tiga pengurus PWI lainnya.

Baca Selengkapnya

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

7 hari lalu

Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.

Baca Selengkapnya