TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Cina telah memberikan tekanan negatif terhadap kesepakatan nuklir antara Amerika Serikat dengan Korea Utara. Pernyataan ini terkait ketegangan dalam perundingan tingkat tinggi pertama antara Korea Utara dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, akhir pekan lalu.
“Cina mungkin memberikan tekanan negatif pada kesepakatan itu karena posisi sikap kami terhadap perdagangan Cina – semoga saja tidak,” kata Trump, seperti dikutip dari independent.co.uk, Selasa, 10 Juli 2018.
Baca: Korea Utara Sesalkan Hasil Kunjungan Menlu AS Mike Pompeo
Mike Pompeo dan Pemimpin Korut Kim Jong Un. Yonhap
Baca: Korea Utara Sebut AS Bandit, Mike Pompeo: Dunia adalah Bandit
Korea Utara adalah sekutu dekat Cina. Belum lama ini, Presiden Trump telah memberlakukan tarif impor miliaran dollar Amerika kepada barang-barang Cina karena menuding Cina telah mencuri hak kekayaan intelektual negaranya.
Sebaliknya, Beijing membalas sikap Amerika Serikat itu dengan menaikkan tarif US$ 34 miliar untuk barang-barang impor Amerika Serikat. Kondisi ini tak pelak telah menciptakan konflik antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
Sementara itu dilansir dari Reuters, Trump mengatakan pihaknya sangat yakin Pemimpin Korea Utara, Kim Jong un, akan menghormati kontrak yang di tandatangani, dimana dalam kesepakatan itu keduanya setuju dengan denuklirisasi Korea Utara. Trump dan Kim pertama kali melakukan perundingan di Singapura pada 12 Juni 2018 setelah dua tahun terakhir saling cekcok.
Terkait ketegangan di Semenanjung Korea, Amerika Serikat telah berupaya selama berulan-bulan memenangkan dukungan Cina agar memberikan tekanan maksimum untuk mengisolasi Korea Utara. Sebagai sekutu dekat, Korea Utara melakukan sebagian besar perdagangan internasionalnya dengan Cina.
Hubungan Amerika Serikat-Korea Utara merenggang saat Pompeo, melakukan pembicaraan tingkat tinggi pertamanya dengan Pyongyang pekan lalu. Namun Pompeo, kecewa dan pesimis karena Korea Utara menuduhnya berdiplomasi seperti bandit.
Pompeo telah dikritik beberapa media Amerika Serikat dan beberapa pengamat kebijakan luar negeri karena pertemuan pertamanya dengan Pyongyang kurang membawa hasil. Akan tetapi, dua mantan pejabat Amerika Serikat yang ikut bernegosiasi dengan Korea Utara menilai pertemuan itu positif.
REUTERS l INDEPENDENT l MUH.BASKHORO W.D.