TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, dari lembaga penerbangan akan mengunjungi Korea Utara pada pekan depan. Mereka akan membahas permintaan Pyongyang untuk membuka rute penerbangan langsung ke Seoul, Korea Selatan.
Permintaan ini mendapat perhatian dari International Civil Aviation Organization, yang berbasis di Montreal, Kanada.
Baca: Eksklusif -- Pejabat Korea Utara: Kim Jong Un Menyusun Deklarasi
“Permintaan ini akan kembali didiskusikan dengan lembaga navigasi udara dan keamanannya,” begitu kata Arun Mishra, yang merupakan direktur regional ICAO Asia dan Pacific, Jumat, 4 Mei 2018 seperti dilansir Reuters.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, memeluk pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, usai penandatangan kesepakatan di Rumah Perdamaian di desa Panmunjom di zona gencatan senjata, 27 April 2018. (Korea Summit Press Pool via AP)
Saat ini, Korea Utara memiliki maskapai penerbangan Air Koryo, yang terbang ke sejumlah kota di Rusia dan Cina. Kedua negara ini memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang.
Baca: Ini 3 Tahanan Amerika yang Bakal Dibebaskan Korea Utara
Permintaan untuk rute penerbangan ke Korea Selatan ini disampaikan oleh negara itu kepada ICAO pada Februari 2018. ICAO sendiri tidak memiliki keputusan mengikat bagi negara anggota, yang berjumlah 192 negara. Namun lembaga ini memiliki standar keamanan dan keselamatan yang diakui negara anggotanya.
Permintaan Korea Utara ini terkait upaya negara itu mengakhiri isolasi embargo ekonomi pasca sanksi dari Dewan Keamanan PBB. Sanksi ini diberikan karena Korea Utara menggelar program senjata nuklir dan rudal balistik sambil mengancam Korea Selatan, Jepang dan AS.
Seperti dilansir Korea Herald pada 27 April 2018, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, dan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, melakukan pertemuan puncak untuk mengakhiri permusuhan, mengupayakan unifikasi dan Perang Korea, dan melanjutkan proses denuklirisasi Semenanjung Korea. Korea Utara dan Selatan melakukan gencatan senjata pada 1953 dan baru menyatakan perdamaian pada pertemuan puncak kemarin.