Pendukung Najib Razak Razak Galang Dana Bayar Uang Jaminan

Kamis, 5 Juli 2018 16:22 WIB

Bekas PM Malaysia Najib Razak melakukan wawancara pertama dengan Reuters di sebuah resor di Langkawi soal kasus dugaan korupsi 1MDB, Rabu, 20 Juni 2018. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak meluncurkan penggalangan dana untuk membantu Najib membayar uang jaminan sebesar 1 juta ringgit terkait skandal 1MDB.

Penggalangan dana ini, seperti dikutip dari The Straits Times, dinamakan oleh kelompok pembuatnya sebagai Solidariti Bersama Datuk Najib.

Dilansir dari The Star, aksi penggalangan dana diadakan di rumah Najib di Langgak Duta, Kuala Lumpur pada Kamis, 5 Juli 2018.

Baca: Menghadapi 4 Tuntutan, Najib Razak Terancam 20 Tahun Penjara

"Kami tahu dia telah didakwa dan jaminannya adalah 1 juta Ringgit. Najib hanya sanggup membayar 500.000 ringgit dan untuk memenuhi jaminannya, ia harus menyerahkan rumahnya. Untuk itulah kami ingin menawarkan bantuan moral dan finansial padanya," kata juru bicara kelompok ini, Datuk Mohd Razlan Mohamad Rafli, yang juga merupakan mantan Ketua Pemuda UMNO Wilayah Federal Malaysia kepada The Star.

Najib diadili atas tiga dakwaan kriminal atas kepercayaan dan atas penyalahgunaan kekuasaan termasuk 42 juta ringgit Malaysia yang berkaitan dengan SRC International Sdn Bhd, salah satu lembaga dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Mantan PM Malaysia, Najib Razak (tengah), tiba di pengadilan untuk menjalani sidang perdana di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu, 4 Juli 2018. Najib diadili dua bulan setelah kalah dalam pemilu lalu. AP/Yam G-Jun

Baca: Mahathir: Mustahil Najib Tak Tahu Transaksi di 1MDB

Advertising
Advertising

Najib mengaku tidak bersalah atas dakwaan itu. Lalu, argumen untuk adanya uang jaminan memakan waktu sidang selama sejam sebelum disepakati jumlahnya sebesar satu juta ringgit oleh hakim pengadilan tinggi, Datuk Mohd Sofian Abd Razak.

Jaksa agung Tommy Thomas sebagai jaksa penuntut umum awalnya menuntut empat juta ringgit secara langsung sebagai jaminan, tetapi pengacara Najib, Tan Sri Muhamad Shafee Abdullah menolaknya dan mengatakan angkanya terlalu tinggi. Ia kemudian menawarkan kliennya akan membayar uang jaminan antara 500.000 sampai 800.000 ringit.

Hingga akhirnya uang jaminan ditetapkan pada satu juta ringgit yang dibayarkan secara diangsur dua kali.

Najib meninggalkan kompleks pengadilan setelah membayar setengah dari uang jaminan itu pada hari Rabu, 4 Juli 2018 dan sisanya akan dibayarkan pada Senin, 9 Juli mendatang.

Baca: Skandal 1MDB, Najib Razak Diadili

Dilansir dari The Star, belum diketahui akan berapa banyak uang yang harus dibayar Najib secara resmi dalam hukumannya, tetapi pengacara dari Najib mengatakan kasus tersebut kemungkinan akan berlangsung selama 18 sampai 24 bulan dan bisa lebih lama.

Pada Mei lalu, polisi telah mendatangi enam rumah milik Najib Razak sebagai investigasi dari 1MDB . Dari enam tempat itu, polisi menyita uang tunai dan barang seperti 12.000 perhiasan, 423 jam, 234 kacamata hitam, dan 567 htas senilai antara 900 juta sampai 1,1 miliar ringgit Malaysia.

THE STAR | THE STRAITS TIMES | ERVIRDI RAHMAT

Berita terkait

Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

29 hari lalu

Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Joe Biden, Barack Obama dan Bill Clinton dicemooh demonstran atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

18 Desember 2023

Lelang Barang KPK Sitaan Hasil Gratifikasi, Begini Syarat dan Cara Mengikuti Lelangnya

KPK menggelar lelang atas barang sitaan hasil gratifikasi dalam Hakordia 2023. Begini tata cara dan syarat mengikuti lelangnya.

Baca Selengkapnya

LDP Dililit Skandal Penggalangan Dana Rp10 M, Posisi PM Kishida Terancam?

7 Desember 2023

LDP Dililit Skandal Penggalangan Dana Rp10 M, Posisi PM Kishida Terancam?

Partai Demokrat Liberal LDP, yang berkuasa di Jepang sedang jadi sorotan akibat terlibat dugaan skandal penggalangan dana Rp10,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Gelar Aksi Damai Depok Bersama Palestina, MUI Targetkan 150 Ribu Orang Berkumpul

24 November 2023

Gelar Aksi Damai Depok Bersama Palestina, MUI Targetkan 150 Ribu Orang Berkumpul

MUI menggelar acara Aksi Damai Depok Bersama Palestina di Kota Depok. 150 ribu orang ditargetkan hadir.

Baca Selengkapnya

Pemkab Lombok Tengah Galang Dana untuk Palestina

21 November 2023

Pemkab Lombok Tengah Galang Dana untuk Palestina

Sedikitnya 60 ribu warga masyarakat Lombok Tengah dari berbagai unsur masyarakat datang ke Alun-alun Tastura

Baca Selengkapnya

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Selengkapnya

Pemkot Tangsel Galang Dana Bantu Palestina, Donasi dari ASN dan Masyarakat Capai Ratusan Juta

28 Oktober 2023

Pemkot Tangsel Galang Dana Bantu Palestina, Donasi dari ASN dan Masyarakat Capai Ratusan Juta

Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengumpulkan dana untuk membantu warga Palestina yang terdampak pertempuran di Gaza. Terkumpul ratusan juta.

Baca Selengkapnya

Kasus Korupsi Sekutunya Dibatalkan, Agenda Reformasi PM Anwar Ibrahim Diragukan

16 September 2023

Kasus Korupsi Sekutunya Dibatalkan, Agenda Reformasi PM Anwar Ibrahim Diragukan

Anwar Ibrahim kini menghadapi tuduhan mengkhianati pemilih progresif setelah jaksa penuntut membatalkan 47 dakwaan terhadap Ahmad Zahid Hamidi.

Baca Selengkapnya