Wali Kota di Filipina Tewas Ditembak Bandar Narkoba, Dendam?
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Selasa, 3 Juli 2018 11:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tanauan di Provinsi Batangas, selatan Filipina, Antonio Halili, tewas diduga ditembak pengedar narkoba di kota tersebut ketika mengikuti upacara pengibaran bendera, Senin, 2 Juli 2018.
"Halili ditembak di bagian dada oleh seorang pria tak dikenal. Dia tewas ketika dalam perjalanan ke rumah sakit," demikian dilaporkan Al Jazeera, Senin, 2 Juli 2018.
Baca: Duterte Perluas Perang Narkoba hingga Sekolah Dasar Filipina
Dalam sebuah rekaman video, yang diunggah di media sosial, menunjukkan Halili bersama sejumlah pegawai sipil saat itu ada di luar aula gedung dan sedang menyanyikan lagu kebangsaan nasional Filipina. Bersamaan dengan itu, ada suara tembakan senjata api di sekitar mereka, disusul teriakan para peserta upacara pengibaran bendera.
Kepada kantor berita AP, polisi setempat menjelaskan, peluru yang ditembakkan pelaku menghantam telepon seluler Halili, yang disimpan dalam saku baju, tembus ke dadanya. "Kami shock dan sangat sedih," kata Wakil Wali Kota Tanauan Jhoanna Villamor, yang berdiri di samping Halili, kepada DZBB setelah insiden penembakan.
Kepala Kepolisian Filipina Oscar Albayalde mengatakan peserta upacara lain tidak melihat pelaku ketika terjadi aksi penembakan terhadap wali kota.
Baca: Filipina Klaim Aktivis HAM Bagian dari Kartel Narkoba, Kok Bisa?
"Mereka hanya mendengar suara tembakan sehingga diasumsikan atau diduga penembakan itu dilakukan penembak jitu," ucapnya dalam acara jumpa pers. Ia menambahkan, kepolisian Filipina sedang melakukan investigasi atas peristiwa tersebut.
Di Filipina, Halili terkenal dengan kebijakan kontroversial. Dua tahun lalu, dia memerintahkan para begundal narkoba yang ditangkap petugas keamanan diarak di depan publik untuk dipermalukan.