Hoax Penembak Razan Najjar, Ini Pengakuan Eks Tentara Israel

Selasa, 5 Juni 2018 12:04 WIB

Rebecca Rum [Facebook via Times of Israel]

TEMPO.CO, Jakarta - Tewasnya Razan Najjar yang ditembak sniper tentara Israel (IDF) pada 1 Juni lalu masih belum terungkap. Razan Najjar yang ketika itu tengah menolong korban luka di pagar perbatasan Gaza-Israel ditembak di bagian dada, dan akhirnya tewas saat berada di rumah sakit Eropa Gaza.

Namun muncul berita viral yang menyebut seorang tentara perempuan Israel, yang bernama Rebecca Rum, yang dikabarkan menembak Razan Najjar saat demonstrasi di Gaza.

Baca: Ibunda Razan Najjar: Putri Saya Sengaja Ditembak Sniper Israel

Dilansir dari Jerusalem Post, 5 Juni 2018, Rebecca Rum, berusia 24 tahun, adalah warga Israel kelahiran Boston, Amerika Serikat. Rebecca memang pernah berdinas di tentara Israel namun sudah dua tahun ia dibebastugaskan dari kesatuannya. Rebecca sendiri menyatakan belasungkawanya atas kematian Razan Najjar namun ia meminta orang-orang untuk memeriksa kebenaran sebelum disebarkan.

"Saya sangat berdukacita atas kehilangan putri mereka. Kematian selalu menjadi tragedi. Tapi di sisi lain, mereka harus memeriksa fakta sebelum menyebar menjadi kebohongan. Saya berusaha untuk tahu dan mengerti sisi lain. Orang lain mengambil gambar saya dan membuatnya menjadi simbol kebencian dan ini yang saya tentang," ujar Rebecca Rum.

Advertising
Advertising

Baca: Mengenal Sosok Razan Najjar, Gadis Pemberani dari Gaza

Facebook Suhair Nafal.[facebook/suhair nafal via Times of Israel]

Tuduhan ini muncul dalam unggahan Facebook seorang wanita dari Chicago, Suhair Nafal, yang mengaku berasal dari Ramallah. Ia mengunggah foto Rebecca tersenyum memegang senapan otomatis M16 pada 2014 saat Rebecca masih berdinasi sebagai unit intelijen di dekat Semenanjung Sinai, Mesir, selatan Israel. Nafal menulis bahwa Rebecca menembak seorang perawat medis di Gaza.

Rebecca tidak mengetahui dari mana Nafal mendapat fotonya, namun ia menduga foto diambil dari aku resmi Facebook Israel Defense Forces pada Mei 2014.

Rebecca Rum [Facebook via Times of Israel]

Dalam unggahan Facebook IDF tertulis, "Perkenalkan Rebecca, tentara IDF dari keluarga Yahudi religius di Boston. Pada usia 18 tahun, ia meninggalkan semuanya untuk mewujudkan impian tinggal di Israel. Dia bergabung dengan militer Israel sebagai personel unit pendidikan, namun memutuskan untuk ke lapangan. Sekarang ia berdinas di unit intelijen lapangan militer Israel untuk menjaga tanah air yang ia cintai," tulis unggahan akun Facebook IDF bertanggal 27 Mei 2014.

Baca: Laila Ghandour, Korban Termuda Palestina dalam Demonstrasi Gaza


Beberapa jam setelah unggahan Nafal, akun halaman Facebook "Freedom for Gaza" dengan 100 ribu pengikut merilis foto Rebecca dan menyebut Rebecca telah mengeksekusi perawat berusia 21 tahun di Gaza, seperti dilansir dari Times of Israel. Dalam dua hari unggahan Facebook tentang Rebecca telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, Spanyol, Turki, Prancis, Malaysia, dan Indonesia.

Laman facebook Freedom for Gaza.[facebook via Times of Israel]


Rebecca Rum mendapat pesan dan panggilan dari kerabat dan teman-temannya pada Sabtu malam, 2 Juni 2018, usai perayaan Shabbat.

"Saya membuka ponsel setelah Shabbat, dan ada ratusan pesan dari orang-orang di Facebook, dan seluruh teman saya menanyakan saya via Whatsaap karena mereka mendapat pesan berisi kebencian di akhir pekan ini," ujar Rebecca. Rebecca kemduain pergi ke kantor polisi untuk melaporkan ancaman dan mengadukan untuk menghapus media sosialnya.

Baca: Detik-detik Tewasnya Razan Najjar oleh Peluru Tentara Israel

Rebecca menyayangkan pesan hoax berantai telah menyebabkan dirinya dan keluarganya terancam.

"Saya tidak mengikuti soal politik, tapi saya melakukan apa yang saya bisa untuk sadar bahwa ini semacam propaganda untuk menghalangi perdamaian," ujar Rebecca.

Juru bicara militer Israel meminta Rebecca Rum untuk membuat video tanggapan yang kemudian dirilis oleh kelompok advokasi StandWithUs. Dalam video Rebecca meminta untuk berhenti menyebarkan unggahan kebencian terhadap dirinya.

Rebecca Rum keluar dari dinas militer Israel sekitar dua setengah tahun lalu. Dia tidak pernah bertugas sebagai sniper selama di militer Israel. Saat ini Rebecca Rum mengikuti program pendidikan di Israel dan bulan depan mengajar bahasa Inggris untuk para pengungsi. (*)

Lihat juga video: Punya Pekerjaan Mapan, Anak Muda Ini Banting Setir Bikin Startup dan Hasilnya Malah Triliunan Rupiah


Berita terkait

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

5 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

6 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

7 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

8 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

9 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

12 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

13 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

16 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

20 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

1 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya