Tian Chua dari PKR Didiskualifikasi dari Pemilu Malaysia

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Minggu, 29 April 2018 07:01 WIB

Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Tian Chua. Free Malaysia Today

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR), Tian Chua, didiskualifikasi dari keikutsertaan pada pemilu Malaysia pada 9 Mei 2018. Petugas menolak dokumentasi yang diserahkan pada hari pendaftaran calon anggota legislatif yaitu Sabtu, 28 April 2018.

Baca: Kampanye Pemilu Malaysia Dimulai, Jet Milik Mahathir Disabotase

Namanya batal dicantumkan dalam kertas suara untuk daerah pemilihan Batu, Kuala Lumpur, oleh Komisi Pemilihan Umum. Tian Chua merupakan inkumben dan telah dua kali memenangi kursi parlemen dari daerah ini. Keputusan Komisi Pemilihan itu dibuat setelah menyatakan Tian Chua karena menghina seorang petugas polisi dan terkena denda 2000 ringgit Malaysia.

Advertising
Advertising

Baca: Eksklusif - Oposisi: Pemilu Malaysia 'Hidup - Mati' bagi PM Najib

“Kita kehilangan daerah Batu. Petugas mengatakan itu sudah final. Tidak ada nominasi kandidat untuk Pakatan Harapan untuk daerah Batu,” kata Tian Chua kepada media seperti dilansir Straits Times, Sabtu, 28 April 2018.

(kiri) Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail, dan (kanan) pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Dr Mahathir Mohamad. The Star

Pengacara N Surendran, yang merupakan pengacara dari lembaga swadaya masyarakat, Lawyers fo Liberty, mengatakan keputusan diskualifikasi itu melanggar aturan dan keterlaluan.

“Keputusan diskualifikasi pagi ini melanggar aturan main, tidak konstitusional dan bakal ditolak pengadilan,” kata Surendran seperti dilansir Channel News Asia, Sabtu, 28 April 2018.

Menurut Surendram, denda yang dikenakan terhadap Tian Chua dalam kasus penghinaan polisi tidak melebihi 2000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp7 juta. Ini berarti Tian Chua tidak bisa didiskualifikasi mengikuti pemilu karena aturan itu hanya berlaku bagi orang yang terkena denda di atas 2000 ringgit.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. straitstimes.com

Denda atas Tian Chua ini berkurang dari awalnya 3000 ringgit menjadi 2000 ringgit setelah Pengadilan Tinggi Malaysia mengabulkan permohonannya.

Meskipun Tian Chua sebagai anggota parlemen sudah membayar denda itu dan dipenjarakan enam bulan namun dia tetap diskualifikasi. Padahal sebelumnya, Ketua Parlemen Pandikar Amin Mulia memutuskan Chua tidak didiskualifikasi karena dia dijatuhi hukuman ringan.

Menanggapi putusan itu, Chua mengatakan akan mengajukan banding terhadap keputusan yang ia gambarkan sebagai taktik curang untuk mengalahkan oposisi.

Dihapusnya nama Tian Chua akan mempermudah kandidat koalisi Barisan Nasional memenangkan kursi dari daerah Batu. Pemilu Malaysia ke 14 akan berlangsung pada 9 Mei 2018. Koalisi Barisan Nasional pimpinan PM Najib Razak bakal berkompetisi melawan koalisi Pakatan Harapan pimpinan Wan Azizah Wan Ismail dan Mahathir Mohamad.

Berita terkait

97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

21 Desember 2022

97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

Mahathir Mohamad salah satu tokoh politik penting dalam dunia politik Malaysia. Selama 2 dekade menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Tuding Dana Kampanye Malaysia dari Judi, Partai Islam Minta Bukti

7 Desember 2022

Anwar Ibrahim Tuding Dana Kampanye Malaysia dari Judi, Partai Islam Minta Bukti

Anwar Ibrahim kembali bersikutan dengan kelompok oposisi Partai Islam Malaysia (PAS). Kali ini ia menyebut soal dana kampanye dari hasil judi.

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Berpesan kepada Anwar Ibrahim: Jadilah Seperti Padi

24 November 2022

Raja Malaysia Berpesan kepada Anwar Ibrahim: Jadilah Seperti Padi

Anwar Ibrahim diangkat sebagai perdana menteri Malaysia yang baru. Raja Malaysia menyampaikan pesan tertulis kepada Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Profil Anwar Ibrahim: Pernah di Penjara 15 Tahun, Kini Jadi PM Malaysia

24 November 2022

Profil Anwar Ibrahim: Pernah di Penjara 15 Tahun, Kini Jadi PM Malaysia

Raja Malaysia akhirnya mengangkat Anwar Ibrahim menjadi perdana menteri. Ia akan dilantik sore ini.

Baca Selengkapnya

Barisan Nasional Enggan Dukung Muhyiddin Yassin, Membelot ke Anwar Ibrahim?

24 November 2022

Barisan Nasional Enggan Dukung Muhyiddin Yassin, Membelot ke Anwar Ibrahim?

Koalisi petahana Malaysia, Barisan Nasional, memberikan indikasi untuk mendukung pemimpin oposisi Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim, Salah Satu Kandidat PM Malaysia 2022

23 November 2022

Anwar Ibrahim, Salah Satu Kandidat PM Malaysia 2022

Di tahun ini, Anwar Ibrahim kembali mencalonkan diri sebagai perdana menteri dan bersaing dengan Muhyiddin Yassin.

Baca Selengkapnya

PM Malaysia Masih Belum Jelas, Begini Politik Malaysia Pasca Pemilu

23 November 2022

PM Malaysia Masih Belum Jelas, Begini Politik Malaysia Pasca Pemilu

Karena hasil pemilu Malaysia berakhir gantung, Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah mengatakan bahwa ia akan memilih PM Malaysia berikutnya.

Baca Selengkapnya

Ketegangan Meningkat setelah Pemilu Malaysia, TikTok dalam Siaga Tinggi

23 November 2022

Ketegangan Meningkat setelah Pemilu Malaysia, TikTok dalam Siaga Tinggi

TikTok mewaspadai konten provokatif yang melanggar pedoman menyusul ketegangan politik setelah pemilu Malaysia.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Warga yang Kecewa Raja Malaysia Tak Kunjung Angkat Perdana Menteri

23 November 2022

Polisi Tangkap Warga yang Kecewa Raja Malaysia Tak Kunjung Angkat Perdana Menteri

Polisi Selangor dilaporkan telah menangkap seorang pria yang tidak puas terhadap Raja Malaysia atas pemilihan perdana menteri baru.

Baca Selengkapnya

Elite Politik Malaysia Keluar Masuk Istana Negara, Polisi Perketat Pengamanan

23 November 2022

Elite Politik Malaysia Keluar Masuk Istana Negara, Polisi Perketat Pengamanan

Polisi meningkatkan kontrol keamanan di sekitar gerbang 2 Istana Negara menyusul kegiatan politik di tengah ketidakpastian hasil pemilu Malaysia.

Baca Selengkapnya