Aksi Teror di Kanada, Alek Minassian Mulai Disidang

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Rabu, 25 April 2018 13:04 WIB

Tersangka pelaku penabrakan para pejalan kaki di Kota Toronto, Kanada, yang menewaskan 10 orang dan melukai 15 orang lainnya, Selasa, 24 April 2018. LinkedIn via CBC.ca

TEMPO.CO, Jakarta - Alek Minassian, yang ditangkap polisi Kanada setelah menabrakkan mobil van putih sewaan kepada para pengguna jalan di Kota Toronto, mulai menjalani persidangan pada Selasa, 24 April 2018.

Minassian menggunakan mobil van itu sebagai senjata dalam pembunuhan massal paling mematikan di Kanada dalam beberapa dekade ini. Sepuluh orang warga tewas tertabrak mobilnya dan 15 orang lainnya luka-luka.

Baca:

Aksi Teror Kanada, Polisi Menuai Pujian karena Tidak Menembak

Advertising
Advertising

Aksi Teror Kanada, Tersangka Bernama Alex Minassian, Mahasiswa

Pria berusia 25 tahun dari kawasan Richmond Hill, pinggiran Toronto, ini didakwa dengan 10 tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan 13 kali percobaan pembunuhan.

Petugas kepolisian menutupi jenazah korban ditabrak mobil van di Toronto, 23 April 2018. Akibat insiden tersebut sebanyak sembilan orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut dan 16 lainnya mengalami luka. (Nathan Denette/The Canadian Press via AP)

Dalam persidangan yang berlangsung kemarin, Minassian mengatakan dirinya sebagai seorang prajurit dalam pemberontakan “Incel”. Incel merupakan gerakan media sosial dari orang-orang yang menyalahkan wanita karena hidup selibat.

Baca: Aksi Teror Kanada, Mobil Van Putih Tabrak Pejalan Kaki, 10 Tewas

Informasi itu berdasarkan unggahan terakhir Minassian sebelum memulai serangan. Mayoritas korban dalam tragedi Senin, 23 April 2018 itu adalah wanita, mulai dari usia pertengahan 20-an hingga 80-an.

"Terdakwa diduga telah mengunggah pesan rahasia di Facebook beberapa menit sebelum serangan itu," kata Graham Gibson, detektif polisi Toronto, seperti dilansir NDTV pada Rabu, 25 April 2018.

Warga berkumpul di sekitar kawasan Yonge dan Finch, Toronto bagian utara, Kanada, pasca serangan menggunakan mobil van putih yang menewaskan sekitar sepuluh orang dan 15 orang terluka. Tersangka pelaku bernama Alex Minassian telah ditangkap, 24 April 2018 CBC

Otoritas Kanada menolak untuk mengatakan apakah kemarahan Minassian terhadap perempuan memotivasi serangan itu.

Sejumlah warga negara asing juga tewas dalam insiden itu, termasuk Munair Najjar dari Yordania, yang sedang mengunjungi keluarganya di Toronto. Dua warga Korea Selatan juga tewas dan lainnya terluka.

Seorang mahasiswi asing dari Universitas Seneca di Toronto juga tewas, tetapi identitasnya juga belum terungkap. Minassian tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Seneca.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengecam serangan ini dan mengatakan,"Serangan ini tidak masuk akal dan tragedi yang mengerikan."

Seperti dilansir media CBC Canada, sebuah mobil van putih, yang dikendarai Minassian, menabrak para pejalan kaki di kawasan Yonge dan Finch pada sekitar pukul 1.30 waktu setempat pada 24 April 2018.

Mobil van ini merupakan sewaan dari perusahaan rental Ryder System. Minassian menjalankan kendaraannya dengan cepat sepanjang sekitar satu mil sambil menabrak para pejalan kaki. Dia lalu keluar dari mobilnya sambil mengacungkan pistol yang diambil dari kantongnya ke arah polisi. Polisi Toronto, Kanada, memintanya tiarap lalu memborgolnya.


Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

8 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

8 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

12 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

19 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

21 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

22 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

23 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

23 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

26 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

26 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya