Eksklusif -- Pengamat Bridget Welsh: Najib Razak Tidak Populer

Editor

Budi Riza

Rabu, 25 April 2018 11:08 WIB

PM Malaysia Najib Razak. AP/Vincent Thian

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pengamat politik Malaysia, Bridget Welsh, mengatakan Perdana Menteri Najib Razak memiliki masalah dengan tingkat popularitasnya menjelang digelarnya pemilihan umum di negara itu pada 9 Mei 2018.

Ini terkait dengan terungkapnya skandal dugaan korupsi dana publik yang dikelola perusahaan pelat merah 1 Malaysia Development Berhard.

Baca: PM Najib Razak Bantah Malaysia akan Bangkrut, Ini Buktinya

Advertising
Advertising

“Najib menjadi tokoh Perdana Menteri paling tidak populer dalam sejarah (Malaysia) menjelang pemilu,” kata Welsh, yang juga merupakan seorang associate professor bidang ilmu politik di John Cabot University in Roma, Italia, kepada Tempo lewat email, Selasa, 24 April 2018.

Welsh menambahkan,”Ada kemarahan publik yang signifikan di mayoritas populasi kepada dia (Najib).”

Baca: Eksklusif -- Pengacara Pertanyakan Keabsahan PM Najib Razak

Dalam berbagai pernyataannya ke publik, Najib Razak membantah keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi 1MDB. "Saya minta semua orang membaca hasil laporan dari Komite Akuntan Publik. Apakah ada paragraf yang menyatakan saya mencuri uang 1MDB? Sama sekali tidak ada," kata Najib pada Maret 2018 seperti dilansir media Malaysia Kini.

Pengamat politik Bridget Welsh, associate professor bidang ilmu politik di John Cabot University in Roma, Italia. Dia juga peraih gelar Phd dari Columbia University. The Malaysian Insight/Kamal Ariffin

Menurut Welsh, yang juga menjadi peneliti senior di The Habibie Center, dampak dari skandal 1MDB ini terasa pada basis pendukung partai oposisi dengan efek terbatas pada basis tradisional pendukung Najib di pedesaan, yang relatif miskin dan berpendidikan rendah.

Dalam wawancara dengan Tempo baru-baru ini, Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan praktek korupsi marak terjadi di Malaysia dan itu bermula dari pemerintahan PM Najib Razak.

Menurut Welsh, bagi kebanyakan calon pemilih pada pemilu nanti isu 1MDB terlalu kompleks untuk dipahami. Bahkan ada kesan, Najib selamat dari skandal ini. “Efek utama di dunia internasional adalah skandal ini menunjukkan Malaysia sebagai salah satu negara kleptokrasi,” kata Welsh, yang sedang berada di Malaysia mengikuti perkembangan politik menjelang pemilu.

Kleptokrasi adalah istilah dari Yunani untuk menggambarkan pemerintahan yang gemar mencuri uang publik demi kepentingan segelintir elit. Baru-baru ini, Najib Razak, lewat cuitan di akun Twitter @NajibRazak, mengkritik balik partai oposisi soal pengelolaan uang publik, yang menurutnya justru berkembang.

Berita terkait

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

3 Februari 2024

Hukuman Eks PM Malaysia Najib Razak Dipangkas Separuh oleh Pengadilan Malaysia

Dewan Pengampunan Malaysia mengumumkan bahwa hukuman mantan perdana menteri Najib Razak karena korupsi telah dikurangi dari 12 menjadi enam tahun

Baca Selengkapnya

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

10 Januari 2024

Raja Malaysia Pertimbangkan Pengampunan terhadap Mantan PM Najib Razak

Dewan Pengampunan Malaysia, yang dipimpin oleh raja, akan segera menentukan apakah akan memberikan pengampunan kerajaan kepada mantan PM Najib Razak

Baca Selengkapnya

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

2 November 2023

Mantan PM Malaysia Najib Razak Dirawat di Rumah Sakit karena COVID-19

Najib Razak menjalani hukuman 12 tahun penjara karena korupsi yang terkait dengan dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Baca Selengkapnya

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

12 September 2023

Pengadilan Banding Malaysia Kuatkan Pembebasan Najib Razak

Pengadilan Banding Malaysia menguatkan putusan Pengadilan Tinggi yang membebaskan mantan perdana menteri Najib Razak dalam dakwaan 1MDB

Baca Selengkapnya

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

7 September 2023

Malaysia-Amerika Serikat Berebut Mantan Bankir Goldman Sachs dalam Kasus 1MDB

Malaysia menginginkan mantan bankir Goldman Sachs Roger Ng yang dihukum tahun lalu di AS karena membantu menjarah 1MDB

Baca Selengkapnya

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

18 April 2023

Kisah 43 Perhiasan Istri Mantan PM Najib Razak yang Ternyata Barang Pinjaman

Global Royalty menuntut pengembalian 43 perhiasan yang dipinjamkan pada Istri mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak, Rosmah Mansor.

Baca Selengkapnya

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

31 Maret 2023

Upaya Terakhir Najib Razak untuk Peninjauan Hukuman Korupsi Ditolak

Eks PM Malaysia Najib Razak menghadapi tiga persidangan lain terkait gratifikasi di 1MDB dan lembaga-lembaga pemerintah lain.

Baca Selengkapnya

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

3 Maret 2023

Najib Razak Dibebaskan dari Dakwaan Mengganggu Audit dalam Skandal 1MDB

Mantan Perdana Menteri Najib Razak dibebaskan dari dakwaan terkait audit pemerintah dalam skandal 1MDB

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

11 Desember 2022

Pemerintahan Anwar Ibrahim Tinjau Ulang Proyek Kapal Perang Rp 21 Triliun

Pemerintahan Anwar Ibrahim akan menyelidiki kasus pengadaan kapal perang yang hingga kini molor.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

14 November 2022

Pengadilan Malaysia Menolak Menyita Barang Mewah Najib Razak

Pengacara Najib Razak mengatakan pengadilan tak menemukan cukup bukti yang menghubungkan aset Najib dengan kegiatan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya