TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, mengkritik balik kelompok oposisi lewat akun Twitter-nya @NajibRazak pada Senin, 23 April 2018.
Najib mengatakan pemerintah justru berhasil mengelola sejumlah dana publik seperti tabungan haji, Bank Rakyat, hingga dana pensiun publik (KWAP).
Baca: Eksklusif -- Pengacara Pertanyakan Keabsahan PM Najib Razak
Jumlah dana ini tumbuh seiring perkembangan ekonomi Malaysia. Dia mencontohkan, dana KWAP sekarang telah mencapai sekitar Rp 32,2 triliun (sekitar 9 miliar ringgit), yang merupakan jumlah tertinggi.
Pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, Mahathir Mohamad (memegang mikrofon), dan Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail (berkerudung). Utusan Online/Saharuddin Abdullah
“Dana-dana ini selalu menjadi sasaran politik jahat oposisi, yang digunakan untuk menakut-nakuti rakyat seolah-olah negara ini akan bangkrut,” kata Najib lewat cuitannya di Twitter.
Baca: Eksklusif - Oposisi: Pemilu Malaysia 'Hidup - Mati' bagi PM Najib
Selama ini, kelompok oposisi Malaysia mempertanyakan pengelolaan uang publik oleh pemerintah Malaysia. Ini terjadi setelah terungkapnya skandal dugaan korupsi 1MDB, yang merupakan singkatan dari 1 Malaysia Development Berhard.
Ini merupakan lembaga investasi strategis milik pemerintah Malaysia yang mengelola dana miliaran dolar. Skandal ini sempat ‘menerpa’ Indonesia ketika sebuah kapal yacht mewah bernama Equanimity milik pengusaha asal Malaysia disita saat berlabuh di Bali.
Ada dugaan sementara, kapal senilai US$250 juta atau sekitar Rp3,5 triliun terkait penggunaan uang korupsi dari 1MDB. Najib sendiri membantah terlibat dalam korupsi 1MDB karena sudah diperiksa oleh kantor akuntan publik. Dia menegaskan tidak ada temuan bahwa dia mencuri uang 1MDB.
Dalam wawancara eksklusif dengan Tempo pada pekan lalu, Presiden Partai Keadilan Rakyat, Wan Azizah Wan Ismail, mengkritik maraknya praktek korupsi. “Yang dibudidayakan pemerintahan PM Najib,” kata Wan Azizah. Ini menyebabkan kemiskinan dan penggangguran di Malaysia.
Lewat akun Twitternya, PM Najib juga mencuit berbagai kegiatan kampanye yang dilakukan menjelang pemilu Malaysia 2018. Dia mengunggah rekaman peresmian sekolah untuk komunitas Cina.
Najib Razak juga menjanjikan pemerintah akan membuka lapangan kerja untuk 3 juta orang dalam lima tahun ke depan. “Dahulukan rakyat. Hebatkan negaraku,” kata Najb lewat tagar yang dibuatnya.