Rusia Veto Amerika Serikat Soal Senjata Kimia di Suriah

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 April 2018 16:29 WIB

Pekerja medis memberikan oksigen kepada bayi melalui respirator setelah dugaan serangan gas beracun di Douma, Ghouta timur, Suriah, 8 April 2018. Serangan gas beracun ini terjadi di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di dekat ibu kota. AP/White Helmet

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menggunakan hak veto untuk mengadang rancangan resolusi Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB, Selasa, 11 April 2018. Amerika Serikat dalam resolusinya ingin membentuk sebuah investigasi independen untuk mengungkap dugaan penggunaan senjata kimia dalam perang sipil Suriah.

Dalam resolusinya, Amerika Serikat juga mengutuk serangan yang diduga kuat dilakukan oleh rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Amerika serikat menuntut pula dibukanya akses bagi relawan kemanusiaan ke Suriah.

“Ketika rakyat Douma dan seluruh masyarakat internasional mencari siapa dalang penyerangan senjata kimia ini, satu negara berdiri dan sejarah mencatat ini. Sejarah akan mencatat hari ini ketika Rusia memilih melindungi sebuah monster ketimbang rakyat Suriah,” kata Duta Besar Amerika untuk PBB, Nikki Haley, seperti dikutip dari CNN.com, Rabu, 11 April 2018.

Baca: Serangan Senjata Kimia di Douma Suriah, 70 Orang Tewas

Seorang anak Suriah menunggu untuk menerima perawatan medis setelah pasukan rezim Assad diduga melakukan serangan gas beracun ke kota Duma, Ghouta Timur, Suriah, 7 April 2018. Halil el-Abdullah/Anadolu

Advertising
Advertising

Baca: Serangan Senjata Kimia, Amerika dan Rusia Saling Tuding

Saat Rusia mengeluarkan hak veto untuk memblokade Amerika Serikat, sebanyak tujuh negara, termasuk Amerika Serikat memberikan suara untuk melawan resolusi Rusia, yang ingin membangun tim investigasi yang diawasi oleh PBB. Menurut Haley, rancangan resolusi yang dibuat Rusia itu memberikan Negara Beruang Merah peluang untuk menyetujui penyidik yang dipilih untuk menjalankan tugas dan mengizinkan Dewan Keamanan menilai temuan-temuan penyelidikan sebelum laporan dipublikasi.

Serangan senjata kimia kembali terjadi dalam perang sipil Suriah. Pada 8 April 2018, serangan senjata kimia mematikan terjadi di Douma, sebuah wilayah yang masih dikuasai oleh kelompok pemberontak. Korban jiwa akibat serangan ini sedikitnya 70 orang dan ratusan orang terkena dampaknya.

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

23 menit lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

6 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya