TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah serangan senjata kimia berlangsung di Douma, daerah yang selama ini dikuasai oleh pemberontak dekat ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan sedikitnya 70 orang.
"Serangan itu juga berdampak terhadap ratusan orang," kata tim penyelamat kepada Al Jazeera, Ahad, 8 April 2018.
Baca: AS: Rusia Tahu Suriah Gunakan Senjata Kimia
Serangan senjata kimia fosfor putih memborbardir wilayah barat laut Suriah yang lebih banyak dihuni oleh warga sipil. dailymail.co.uk
Helem Putih, sekelompok relawan perang yang beroperasi di daerah yang dikuasai oposisi di Suriah, mengatakan, korban serangan senjata kimia itu hampir seluruhnya kaum perempuan dan anak-anak.
"Tujuh puluh orang tewas dan ratusan lain kondisi lehernya tercekik akibat senjata kimia," kata Raed al-Saleh, Kepala Helem Putih, kepada Al Jazeera, seraya menambahkan, jumlah korban kemungkinan bakal bertambah sebab banyak korban kondisinya kritis.
Al-Saleh mengatakan, ada gas klorine dan senjata lain yang tidak teridentifikasi tetapi sangat kuat dijatuhkan di Douma.Petugas medis Suriah melakukan latihan bagaimana memberikan pertolongan pada korban serangan kimia di Gaziantep, Turki, 20 Juli 2017. Pelatihan yang diselenggarakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dimaksudkan untuk mempersiapkan tenaga medis Suriah menghadapi serangan senjata kimia. REUTERS/Murad Sezer
"Relawan Helem Putih mencoba menolong masyarakat tetapi kami hanya sanggup mengevakuasi mereka dengan jalan kaki sebab hampir seluruh kendaraan dan pusat pengobatan tidak bisa beroperasi," tuturnya.
Baca: Turki: Suriah Masih Memiliki Senjata Kimia
Salah seorang anggota Helem Putih mengatakan kepada Al Jazeera, dia menemukan anggota keluarga lehernya tercekik hingga tewas selama mereka bersembunyi di bawah tanah untuk berlindung dari serangan udara dan gempuran bom.
Serangan di Douma ini membuat Amerika Serikat gusar. Negeri itu memperingatkan dunia agar merespon ulah Suriah jika laporan mengenai serangan kimia itu benar terjadi.