Eks Intel Ganda Rusia Skripal Ditawari Identitas Baru

Reporter

Tempo.co

Senin, 9 April 2018 09:21 WIB

Asisten Komisaris Kepolisian Metropolitan, Mark Rowley bersama dengan Chief Medical Officer Sally Davies, memberi pernyataan pers mengenai Sergei Skripal dan putrinya Yulia yang diracuni di pusat Salisbury, Inggris, 7 Maret 2018. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Agen intelijen Inggris dan Amerika Serikat berebut menawarkan mantan agen ganda mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia Skripal identitas baru. Keduanya ditawari pula untuk tinggal di negara-negara sekutu Amerika Serikat dan Inggris, namun negara Abang Sam tampaknya pilihan terbaik karena di negara itu kecil kemungkinan mereka akan dibunuh di sana.

“Mereka akan ditawari identitas baru. M16 dan CIA sedang mendiskusikan hal ini,” kata sumber di pemerintah Amerika Serikat, seperti dikutip dari rt.com pada Senin, 9 April 2018.

Baca:Rusia Tantang Inggris, Buktikan Tidak Menyerang Skripal

Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]

Sumber tersebut juga menjelaskan Skripal dan putrinya sudah berangsur-angsur pulih setelah mendapat serangan racun saraf di Inggris. Saat ini pemerintah Amerika Serikat sangat yakin keduanya bisa membantu Amerika Serikat secepatnya dengan apa yang telah terjadi. Keamanan Skripal dan keluarganya adalah salah satu alasan dilakukannya relokasi.

Advertising
Advertising

Baca: Sebulan setelah Diracun, Eks Intel Ganda Rusia Skripal Pulih

“Hidup mereka tampaknya tidak akan sama lagi karena mereka akan terus membutuhkan perawatan kesehatan dan otoritas Inggris memastikan mereka akan lebih aman berada di satu dari lima negara pengawas, yakni Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Jelas tempat paling sedikit risiko bagi mereka adalah Amerika Serikat dan lebih mudah melindungi mereka dibawah identitas baru,” kata sumber di sebuah agen mata-mata yang mengikuti proses negosiasi ini.

Skripal adalah mantan agen ganda. Dia bekerja selama beberapa tahun dengan agen intelejen militer Rusia. Pada 1999 dia pensiun karena kondisi kesehatannya. Namun pada 2004 saat dia sedang merintis karir di Kementerian Luar Negeri Rusia, dia ditahan karena terbongkar fakta dia bekerjasama dengan agen rahasia Inggris sejak 1995.

Atas kesalahannya itu, pada 2006 dia divonis hukuman 13 tahun penjara. Akan tetapi, pada 2010 dia dibebaskan atas pengampunan dari Presiden Dimitry Medvedev, yang berkuasa saat itu. Pembebasannya juga sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan mata-mata. Selain Skripal, dia bersama tiga tahanan bekas mata-mata Rusia ditukar dengan 10 agen mata-mata yang ditangkap di Amerika Serikat. Tak lama setelah pertukaran itu, Skripal direlokasi ke Inggris dan tinggal di kota Salisbury hingga dia diracun pada awal Maret 2018.

Berita terkait

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

2 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

4 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

4 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

5 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya