Melawan Kebijakan Pemerintah, Pekerja Kereta Api Prancis Mogok
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 5 April 2018 14:44 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Serikat pekerja kereta api Prancis menggelar mogok pada Selasa, 3 April 2018 untuk melawan kebijakan ekonomi Presiden Emmanuel Macron. Demikian kabar dari situs berita Euronews.
Dalam laporannya, Euronews menyebutkan, para pekerja itu menentang rencana pemerintah melakukan reformasi industri dan mengurangi utang untuk SNCF, jawatan kereta api di Prancis. "Aksi mereka meluas setelah mendapatkan dukungan dari para pekerja perusahaan energi dan mahasiswa," tulis Euronews, Selasa, 3 April 2018.
Baca: Pekerja Mogok, Layanan Kereta Api Prancis Mandek
Menurut SNCF, 48 persen pekerja di lembaganya terlibat dalam aksi mogok. "Mereka menolak pengurangan kesejahteraan, termasuk jaminan pensiun."
Sementara itu, media Prancis menyebut aksi para pekerja itu dengan sebutan "Selasa Hitam" setelah memiliki dampak terhadap ribuan pengguna jasa angkutan kereta api untuk melakukan aktivitasnya.
Para pengguna angkutan commuter Prancis kesal dengan aksi pekerja kereta api karena kegiatan mereka terhalang. Salah satu dari pengguna commuter itu Aziza Fleris. Dia frustasi dengan keadaan angkutan kereta pada Selasa kemarin.
Baca: Prancis Kembali Dilanda Mogok Anti Reformasi Pensiun
"Saya berpikiran positif pagi ini, tetapi sekarang, Anda telah melihat apa yang terjadi di atas kereta. Banyak orang yang tidak enak badan, perempuan dan anak-anak menangis. Ini menjengkelkan," kata Aziza.
Hanya satu dari empat kereta api yang beroperasi di kawasan Paris. Hal itu juga terjadi di berbagai wilayah lain di Prancis. Menurut pejabat di SNCF, situasi ini memaksa para pengguna jasa kereta api harus bersabar.