Ksenia Sobchak, Penantang Putin di Pemilihan Presiden Rusia
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Jumat, 16 Maret 2018 17:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ksenia Sobchak, salah satu dari tujuh calon Presiden Rusia penantang Vladimir Putin, mengumumkan mendirikan partai baru bernama Partai Perubahan.
Pengumuman itu disampaikan langsung dalam rapat akbar partai yang dihadiri ribuan pendukungnya di Stadion Adrenaline di ibu kota Rusia, Moskow, pada Kamis petang, 15 Maret 2018, waktu setempat.
Baca: Aina Gamzatova, Hijaber Penantang Putin dalam Pilpres 2018
"Sobchak, salah satu dari tujuh calon yang ikut dalam pemilihan presiden 18 Maret 2018, menantang Presiden Vladimir Putin, yang maju untuk keempat kalinya," demikian Al Jazeera, Jumat, 16 Maret 2018.
Dalam keterangannya kepada media, Sobchak mengatakan mendirikan partai bersama Dmitry Gudkov, seorang oposisi mantan anggota Duma (parlemen), dan putra bekas pejabat dinas rahasia KGB dan politikus, Gennady Gudkov.
"Kita ingin hidup normal. Kita tidak akan mengizinkan masa depan dicuri. Kita bersatu di Partai Perubahan agar benar-benar terjadi perubahan," ucapnya di depan ribuan pendukungnya.
Saat berkampanye, dia menyinggung tentang pembunuhan terhadap Boris Nemtsov, yang disebutnya sebagai seorang sahabat. "Dia tewas dibunuh pada 1990-an ketika bersama jurnalis dan politikus," katanya.
Sobchak adalah seorang anak perempuan pasangan politikus Rusia dan bekas anggota Dewan Federasi Rusia, Lyudmila Narusova dan Anatoly Sobchak. Mendiang ayahnya merupakan bekas Wali Kota St Petersburg, yang dikenal sebagai peletak dasar karier politik Putin.
Baca: Empat Wanita Ini Tantang Putin di Pemilu Rusia 2018
Laporan Al Jazeera menyebutkan Putin pernah bekerja selama 10 tahun sebagai pembantu dan wakil Anatoly Sobchak.
Sebelum memasuki dunia politik, Ksenia Sobchak adalah pembawa acara dalam reality show televisi Rusia. Keluarganya memiliki kedekatan dengan Kremlin.